TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Imam Slamet, mengakui parkir liar di kawasan Glodok sulit diberantas.
Menurut dia, ada dua penyebab parkir liar masih marak di kawasan ini. "Salah satunya, karena lahan gedung parkir yang tak mampu menampung kendaraan yang datang ke kawasan itu," kata Imam saat dihubungi, Sabtu, 8 Maret 2014.
Pantauan Tempo, deretan sepeda motor masih terparkir di sepanjang Jalan Hayam Wuruk. Tak hanya sepeda mobil, mobil juga diparkir sembarangan dan memakan bahu jalan sekitar tiga meter.
Imam menjelaskan, keadaan itu membuat para pengunjung pasar memilih memarkir kendaraannya di bahu jalan dan trotoar. Tindakan pengunjung juga kerap didukung oleh juru parkir berseragam resmi namun sebenarnya liar. Menurut Imam, juru parkir liar dan pengunjung yang tak mau meluangkan waktunya kerap bekerja sama sehingga membuat parkir liar semakin sulit diberantas. (Baca: Ahok: Penegakan Hukum Lemah, Parkir Liar Marak)
Untuk itu, Imam mengatakan, pihaknya berencana memanfaatkan gedung tak terpakai di sepanjang Jalan Hayam Wuruk untuk menambal kekurangan luas lahan parkir. Penambahan jumlah lahan parkir diharapkan dapat menghilangkan parkir liar.
Selain itu, Imam menuturkan, keterbatasan jumlah personil suku dinas tak memungkinkan untuk mengadakan razia setiap hari. Idealnya, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat membutuhkan 250 personil lapangan untuk melakukan patroli harian yang mendukung pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Larangan Parkir di Bahu Jalan. Namun kenyataannya Suku Dinas hanya memiliki 70 orang personil lapangan yang dibagi ke dalam dua shift. "Jadi kami hanya memiliki 35 orang dalam satu shift-nya," kata dia. (Baca juga: Parkir Liar, 8 Sepeda Motor Diangkut)
Menurut dia, kawasan parkir liar biasanya diikuti dengan adanya juru parkir liar. Razia juga menyasar kawasan yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu dan mengatasnamakan juru parkir resmi. Imam mengatakan juru parkir resmi memiliki karcis dan menerima surat penugasan. "Sasaran kami selain kendaraan, juga juru parkir liar yang sebenarnya preman," kata Imam.
LINDA HAIRANI
Terpopuler:
Tersangka Pembunuh Ade Sara : Saya Sakit Hati
Hafitd Ternyata Sewa Hacker Retas Akun Twitter Ade Sara
Jenazah Ade Sara Sempat Disimpan di Mobil