TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengatakan sikap tenang Ahmad Imam Al Hafitd dan Assifa Ramadhani, dua tersangka pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, bukan hal yang aneh. Menurut dia, hal itu terjadi karena pembunuhan itu adalah pembunuhan terencana. Artinya, mereka sejak awal telah sadar apa risiko perbuatannya. "Sikap tenang mereka cukup mengejutkan, tapi akhirnya bisa dipahami karena mereka telah merencanakannya," ujar Adrianus, Ahad, 9 Maret 2014.
Selain sudah terencana, perasaan cinta antara keduanya juga menjadi alasan ketenangan mantan siswa-siswi SMA Negeri 36 ini. Mereka tidak takut tindakan ini bisa mengubah hidup mereka. "Mungkin malah berpikir bisa bersama bertahun-tahun di dalam penjara," katanya. Namun, Adrianus mengatakan, kedua pelaku masih belum bisa dikategorikan sebagai psikopat atau terganggu psikisnya. "Masih jauh kalau ke arah sana," ujarnya. (Baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung)
Ade Sara Angelina dibunuh secara keji oleh pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan Assifa Ramadhani, 18 tahun. Korban dianiaya dengan cara distrum, cekik, dan disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu. Jasadnya lalu dibuang di dalam tol JORR KM 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Keduanya terancam mendapat hukuman berat akibat perbuatannya.
TIKA
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler lainnya:
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines
Kecelakaan Pesawat Malaysia Airlines Mirip Adam Air
Ayah Ade Sara Ingin Hafitd dan Assyifa Dihukum