TEMPO.CO , BEKASI: - Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun tersangka kasus pembunuhan berencana sudah sehari menghuni sel tahanan di Polresta Bekasi Kota setelah dipindah dari ruang tahanan sementara di Unit Jatanras Satuan Reskrim setempat.
Selama menghuni jeruji besi, Hafitd lebih banyak tidur, tanpa beraktivitas di dalam sel tahanan. Kondisi kesehatannya cukup baik, bahkan setiap diberi jatah makan, selalu dihabiskan. "Kondisi cukup sehat, hanya saja banyak tidur," kata Kepala Satuan Tahanan dan Barang Bukti, Ajun Komisaris Mekgan, Senin, 10 Maret 2014.
Hafitd menghuni sel satu, dengan ukuran 1,3 X 3,9 meter. Di dalam sel tersebut terdapat kamar mandi berikut toilet. Tak ada kasur maupun bantal. Di dalam tahanan ia ditemani seorang (sebelumnya ditulis 3) tahanan. Mereka tidur berasalkan triplek, dengan bantal seadanya, yang terbuat dari baju, dan botol air mineral.
Mekgan mengatakan, untuk kebutuhan makan, sama seperti tahanan lain. Yakni pagi hari berupa makanan ringan berupa snack untuk sarapan, pada siang hari nasi berikut lauk begitu juga dengan sore hari. "Pagi roti dan lainnnya, siang nasi," ia menambahkan.
Hari ini, lanjut dia belum ada pihak keluarga maupun rekannya yang membesuk Hafitd di Polresta Bekasi Kota. Tersangka sendiri dipindahkan ke sel tersebut setelah penyidik selesai melakukan pemeriksaan.
Ade Sara Angelina dibunuh secara keji oleh pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan Assifa Ramadhani, 18 tahun. Korban dianiaya dengan cara distrum, cekik, dan disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu. Jasadnya lalu dibuang di dalam tol JORR KM 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi. (Baca: Hafitd Ternyata Sewa Hacker Retas Akun Twitter Ade Sara)
ADI WARSONO
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler
5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara
Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan
Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara
Ada Eks Tim Sukses Jokowi Bermain di Busway Karatan?