TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto terungkap, kedua orang tua Ade Sara, Suroto dan Elisabeth Diana, sibuk menyambut tamu baik kerabat maupun teman-teman Ade.
"Sampai kemarin tamu ada terus. Kalau sekarang orang tua Sara sudah kembali bekerja, jadi bisa ditemuinya sore atau malam," kata kakak Suroto, Yohanes Sutarto, di depan rumah Suroto di Jalan Layur, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 11 Maret 2014.
Salah seorang tamu keluarga Suroto adalah Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul. Mmengenakan kemeja putih, Irwan duduk di bawah tenda di depan rumah Ade. "Saya sudah satu jam nunggu, mau ketemu orang tuanya saja," kata Irwan.
Irwan mengaku datang untuk menemui orang tua Ade Sara karena penasaran. "Enggak ada maksud apa-apa. Saya cuma penasaran saja mau ketemu sama orang tua yang anaknya dibunuh tapi memaafkan pelaku. Ini kan luar biasa sekali," ujarnya. "Kalau itu terjadi sama saya, saya pasti tidak bisa memaafkan pelaku."
Irwan membantah datang untuk memberi bantuan. "Enggak, mau ketemu dan foto sama ayah dan ibunya saja, kok," katanya.
Ade Sara dibunuh oleh mantan kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan Assyifa Ramadhani, 18 tahun, kekasih Hafitd. Keduanya ditangkap penyidik Polresta Bekasi Kota saat melayat jenazah Ade Sara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Kamis, 6 Maret 2014. Hafitd dan Assyifa mengaku membunuh Ade Sara lantaran sakit hati.
Mereka membunuh Ade Sara dengan cara menyumpalkan koran ke mulut mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu hingga tidak bisa bernapas. Mereka juga sempat menganiaya dan menyetrum Ade Sara sebelum akhirnya pingsan dan meninggal dunia.
Mayat Ade Sara kemudian mereka buang di Jalan Tol Bintara Kilometer 41, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Rabu dinihari, 5 Maret 2014. Mayat Ade Sara kemudian ditemukan oleh petugas jalan tol.
AFRILIA SURYANIS