TEMPO.CO , Bogor -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga memprediksi potensi hujan dengan intensitas di atas rata-rata akan mengguyur wilayah Jabodetabek, terutama kawasan Bogor dan Puncak, hingga pertengahan April 2014 mendatang.
"Hasil dari pantauan dari satelit kami, peluang musim hujan masih akan terjadi di wilayah Jabodetabek hingga April mendatang," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Dedi Sucahyono, Selasa, 11 Maret 2014.
Menurut dia, hujan deras di wilayah Jabodetabek masih berpeluang terjadi karena lemahnya tiupan angin pembawa awan penghujan dari wilayah Jabotabek ke arah timur laut, sehingga awan penghujan saat ini masih terlihat tebal di atas langit Jabotadebek.
"Mestinya Maret ini curah hujan sudah cenderung turun dan sudah mulai memasuki peralihan siklus dari musim penghujan ke musim kemarau. Tetapi, karena pergerakan angin terpantau sangat lemah, diperkirakan hujan masih tetap akan bertahan hingga April mendatang," kata dia.
Dedi menuturkan, berdasarkan pengamatan dan analisis, peluang hujan dengan intensitas ringan akan terjadi pada pagi hari, yakni di bawah 50 milimeter, dan hujan dengan intensitas sedang, yakni 50-80 milimeter, akan terjadi pada siang hari. Adapun pada sore hingga malam hari diperkirakan intensitas hujan akan meningkat, bahkan hingga kondisi ekstrem, yakni melebih 100 milimeter.
Dedi menambahkan, ada kecenderungan terjadi cuaca ekstrem setiap menjelang pergantian musim. Lantaran itu, dia meminta warga mewaspadai hujan mendadak dan lebat dengan durasi tidak begitu lama, disertai petir dan angin kencang yang mencapai lebih dari 20 knot.
"Secara kasatmata, cuaca ekstrem bisa dilihat dan dirasakan, seperti kecenderungan siang hari terasa terik, mendadak mendung, langsung hujan deras disertai petir dan angin ribut. Siklus itu memang biasa terjadi saat pergantian musim dan perlu diwaspadai," kata dia.
Baca berita seputar Jabodetabek lainnya di sini.
M. SIDIK PERMANA
Berita Lainnya: