TEMPO.CO, Jakarta - Meski, IS, 3 tahun, mengalami perdarahan otak bagian kiri, kondisi bayi yang dianiaya pengamen bernama Dadang Supriyatna itu berangsur pulih. Setelah sempat mengalami kejang, IS kini sudah mulai bisa tidur nyenyak.
"Panasnya perlahan turun, kejang-kejang sudah berkurang karena sudah kami beri obat antikejang," ujar Direktur Utama RSUD Koja Togi Asman Sinaga ketika ditemui Tempo, Selasa, 18 Maret 2014.
Selain sudah tidak mengalami kejang, IS juga tidak lagi demam. Luka pada tubuhnya pun sudah mulai mengering. Kemaluannya yang sebelumnya membengkak mulai mengecil, sementara gips pada tangan kirinya sudah dilepas.
Meski kondisi IS membaik, Togi mengatakan rumah sakit masih melakukan pemantauan rutin. Apalagi, kata dia, otak IS sempat mengalami perdarahan. Bila perdarahan ini menjadi permanen, IS bisa sering mengalami kejang.
"Sudah ada enam dokter kami kerahkan, yaitu dokter ahli anak, bedah umum, ortopedi, syaraf, penyakit dalam, dan urologi," ujar Togi.(Baca :Balita Dianiaya, Tubuh Terluka hingga Kuku dan Skrotum)
Hilman, 41 tahun, paman korban, mengatakan IS belum sepenuhnya siuman sejak mendapat pengobatan karena mengalami kejang. Namun ia yakin IS sedang dalam masa transisi menuju siuman sejak terakhir diobati kemarin.
"Masih tidur sekarang, ya, belum siuman. Kemarin sih sadar,"ujarnya. Adapun IS sekarang tengah dirawat di ruang perawatan intensif di lantai lima Blok B RSUD Koja. Ruangan itu belum bisa dimasuki secara bebas, namun IS yang tengah tertidur bisa sedikit terlihat dari luar.
Dadang, yang ketika ditangkap mengaku sebagai ayah kandung IS, sekarang ditahan di Polres Jakarta Utara. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 80 Undang-Undang Nomor 23 tentang perlindungan anak dan kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler
Jokowi Koreksi Menteri Chatib Soal PAD DKI
Pembunuh Ade Sara Belum Dijenguk Keluarganya
Pembunuh Ade Sara Belum Dijenguk, Pengacara 'Angkat Tangan'
'Nama Calon Pendamping Ahok Sudah Ada, tapi...'