TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara yang mencari keberadaan Iis Novianti, ibu kandung Iqbal Saputra, bocah korban penganiayaan Dadang Supriyatna, 29 tahun. Keluarga Iis pun sempat mencari wanita berusia 28 tahun itu ke tempat kerjanya di daerah Senen, Jakarta Pusat.
Menurut Irma Nucahyani, 34 tahun, ia bersama keluarga lainnya sempat mencari keberadaan adik kandungnya itu ke tempat Iis berjualan teh poci di Senen Jaya, Jakarta Pusat. "Seminggu lalu saya nyari ke sana dan menanyakan ke teman-teman Iis perihal keberadaan dia," ucapnya di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Kamis, 20 Maret 2014.
Menurut dia, berdasarkan pengakuan teman Iis, adiknya itu sempat mencari Iqbal ke Bogor. "Setiap ada info keberadaan Iqbal di mana, dia langsung mencarinya. Kebetulan saat itu infonya di Bogor, jadi dia ke sana," kata dia.
Ia juga mengatakan, berdasarkan keterangan teman Iis, adiknya itu sudah menghilang sejak dua minggu yang lalu. Sebab, Iis sudah tidak berjualan teh poci lagi. "Dia sibuk mencari keberadaan Iqbal yang diculik oleh Dadang," ucapnya.
Warga Perumahan Griya Asri 2 RT 6 RW 12, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, itu terakhir kali bertemu dengan Iis sekitar tanggal 20 Februari lalu di rumahnya. Saat itu, anak bungsu dari empat bersaudara itu sempat menitipkan televisinya yang rusak akibat terendam banjir. "Dia menitipkan televisi untuk diservis."
Selain itu, ia juga sempat bercerita soal Dadang. Adiknya itu agak enggan berhubungan dengan Dadang. Sebab, ia menginginkan suami yang bukan pengamen lagi. "Suami saya sudah pengamen, masak sekarang ke pengamen lagi," kata dia menirukan ucapan Iis.
Ia menuturkan, Dadang memang sudah suka Iis sejak suaminya meninggal. Yasin, suami Iis, meninggal karena penyakit paru-paru yang dideritanya. Dia meninggal sekitar delapan bulan yang lalu. "Saat itu Iis lagi berjualan teh poci dan Iqbal lagi di rumah bersama ayahnya yang meninggal."
Sejak saat itu, ia menambahkan, Iis lebih giat bekerja. Jika tidak laku jualan teh pocinya karena hujan, ia beralih menjadi ojek payung. "Itu semata-mata untuk Iqbal. Jadi, tidak benar adik saya tidak sayang Iqbal," ucapnya dengan getir.
Ia berharap media tidak menyudutkan adik kandungnya. Sebab, jika semakin disudutkan dengan pemberitaan miring tentang tabiat Iis yang suka memukul Iqbal, adiknya tidak akan pernah ketemu. "Dia makin takut ke sini buat ketemu Iqbal."
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler:
Bukti-bukti Brigadir Susanto Habisi AKBP Pamudji
Penembakan Pamudji, Empat Saksi Masih Berkelit
Korupsi Bantuan dari Jakarta, Pejabat Depok Dibui
Komandan Polisi Ditembak Pernah Jabat Kasatlantas