TEMPO.CO, Jakarta - Putra almarhum Ajun Komisaris Besar Polisi Pamudji, Alfian Prasetyo, 28 tahun, menuturkan ayahnya tidak pernah bercerita apa-apa soal pekerjaannya sebagai polisi. "Bapak terlihat sangat menikmati pekerjaannya, enggak pernah mengeluh," kata Alfian di rumah orang tuanya di Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis, 20 Maret 2014.
Pamudji tewas tertembak saat piket Pelayanan Markas (Yanma) di Polda Metro Jaya, Selasa malam, 18 Maret 2014. Pamudji diduga ditembak oleh anak buahnya, Brigadir Susanto. (Baca: Tewasnya AKBP Pamudji, Ditembak atau Bunuh Diri?)
Sebagai seorang polisi, kata Alfian, ayahnya sangat bertanggung jawab terhadap profesinya. "Saya sendiri jarang ketemu Bapak, karena memang sibuk. Paling kami komunikasi lewat telepon." Menurut dia, sepanjang berkarier di kepolisian, ayahnya tidak pernah mengeluh soal pekerjaan atau menceritakan masalah yang dihadapinya. "Bapak tidak mau kami terbebani, jadi enggak pernah cerita soal kerjaan."
Namun, ujar Alfian, suatu kali ayahnya pernah bercerita bahwa dia sudah lelah bertugas di bagian lalu lintas. "Makanya, dia sangat senang dipindah tugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang ke Polda Metro Jaya." Namun, ujar dia, tetap saja, meski sudah pindah tugas, ayahnya itu tetap sibuk dan jarang bertemu keluarga. "Memang dia gila kerja juga."
Alfian mengaku terpukul dan sedih ayahnya meninggal saat bertugas dengan cara yang tragis. Dia tidak menyangka ayahnya yang selalu terlihat tenang itu ditembak anak buahnya. "Saya dan keluarga juga belum tahu kejadian itu pemicunya apa. Karena, setahu kami, Bapak tidak pernah berselisih dengan rekan-rekannya." (Baca: Penembak AKPB Pamudji Sudah 19 Tahun di Yanma)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres
Facebook Buka Kantor di Indonesia
CNN: Kuala Lumpur di Indonesia