TEMPO.CO, Jakarta - Selain mengukuhkan sebanyak 180 kepala sekolah dan 44 kepala puskesmas hasil seleksi dan promosi terbuka, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun melantik sejumlah camat dan lurah. Para camat dan lurah yang dilantik ini, kata Jokowi, adalah hasil evaluasi.
Menurut Jokowi, setiap 6 bulan sekali, evaluasi dilakukan untuk melihat kinerja dari para camat dan lurah. "Hasilnya ada 5 lurah dan 1 camat yang diganti," kata dia di Balai Kota Jumat 21 Maret 2014. Jika kinerjanya tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, kata Jokowi, sangat dimungkinkan untuk diganti.
Kepala Badan Kepegawaian DKI Jakarta Made Karmayoga mengatakan, para camat dan lurah tersebut diganti dengan beberapa alasan. Di antaranya adalah terkait dengan kinerja yang tak sesuai atau alasan kesehatan. "Lima lurah diganti terkait kinerja, sedangkan satu camat diganti karena alasan kesehatan," kata dia.
Satu camat yang diganti adalah Camat Cilincing, Jakarta Utara. Menurut Made, camat ini harus digantikan karena alasan kesehatan. "Beliau sakit sehingga sulit untuk menunjukan kinerja yang baik," kata dia.
Sementara itu, lima lurah yang diganti kesemuanya ada di Jakarta Pusat. Mereka adalah Lurah Karet Tengsin, Lurah Gambir, Lurah Paseban, Lurah Kebon Sirih dan Lurah Serdang. "Mereka berkaitan dengan kinerja, hasil survey menunjukan kepuasan yang kurang dari masyarakat," kata dia.
Selain penggantian lurah, menurut Made, ada juga lurah yang dirotasikan. "Mereka dirotasi agar dekat dengan daerah domisili," kata dia.
Hari ini Jokowi melantik sebanyak satu orang camat, dua wakil camat, 27 orang lurah dan 27 wakil lurah serta 10 orang kepala sub bag. Selain itu, pengukuhan dilakukan terhadap 180 kepala sekolah dan kepala puskesmas hasil seleksi dan promosi jabatan.
NINIS CHAIRUNNISA