TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Adrinof Chaniago, mengatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah figur yang siap dan bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun ada satu hal yang harus dilakukan Ahok saat menjadi DKI-1. "Dia harus punya penasihat komunikasi," ujar Adrinof kepada Tempo, Minggu malam, 23 Maret 2014.
Menurut Adrinof, karakter Ahok yang tegas dan ceplas-ceplos saat berbicara bisa menjadi bumerang ketika menghadapi masalah. Untuk itu, ada baiknya Ahok mencoba merekrut penasihat komunikasi. Penasihat ini bertugas memberi saran kepada Ahok ihwal bagaimana cara menghadapi warga atau lawan bicaranya dengan baik. Dengan begitu, pesan bisa tersampaikan sebagaimana yang diinginkan. "Karakter ceplas-ceplosnya Ahok ini memang jadi kelemahannya, jadi harus dikurangi," ujarnya.
Selain butuh penasihat komunikasi, kata Adrinof, Ahok juga butuh wakil yang paham dengan gayanya. Dengan begitu, Ahok bersama wakilnya bisa kompak dalam menjalankan kebijakan. "Jangan sampai timbul masalah komunikasi, seperti yang terjadi antara Wali Kota Surabaya dengan wakilnya," ujarnya. (Baca: Ahok Optimistis Gerindra Raup 20 Persen Suara)
Terakhir, Adrinof meminta warga untuk jangan antipati dahulu dengan karakter Ahok. Menurut dia, segalak-galaknya Ahok, pria asal Belitung itu tetap pantas menjadi gubernur karena masih peduli dengan warga. "Jangan terlalu dibesar-besarkan, meskipun saya akui Ahok perlu diingatkan soal karakternya" kata Adrinof. (Baca: Terima Award Demokrasi, Ahok Malah Ingat Jokowi)
Sebelumnya, sejumlah warga Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, belum rela Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Menurut mereka, Ahok terlalu ceplas-ceplos dan kurang mampu mendekatkan diri dengan masyarakat. (Baca: Demi Konstitusi, Ahok Cuek Disebut Galak)
ISTMAN M.P.
Berita Lainnya:
Pilot MH370 Sempat Terima Telepon Wanita Misterius
Menjawab Soal Marcella-Olivia, Ical Peluk Boneka
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?