TEMPO.CO , Jakarta: Masa kampanye di Jakarta sudah berlangsung sejak 16 Maret 2014, pekan lalu. Kampanye terbuka di Jakarta dilakukan di sejumlah lapangan atau stadion seperti Lapangan Pulo Mas dan Gelora Bung Karno. Biasanya kampanye itu juga diikuti oleh simpatisan partai.
Namun banyak juga peserta yang dibayar untuk ikut kampanye. Salah satunya diutarakan oleh Wiryo, 45 tahun, "Semua partai menawari kami bayaran untuk kampanye," kata sopir bajaj itu kepada Tempo, 23 Maret 2013. Tapi menurut dia tawaran mengikuti kampanye bayaran itu tak terlalu menarik. Soalnya mereka hanya dibayar Rp 50.000 untuk sekali kampanye. "Padahal kalau narik bajaj bisa dapat Rp 60.000 sampai siang," katanya.
Baca Juga:
Wiryo juga mengaku belum menentukan pilihan dalam pemilihan umum 26 April mendatang. Dia mengaku belum ada partai ataupun calon legislatif yang sreg untuk dipilih. Pemilu tahun ini juga menurutnya berbeda dari tahun-tahun lalu. Di pemilu sebelumnya masih banyak kawannya yang ikut kampanye secara sukarela karena mendukung partai, kata dia. "Tapi kalau tahun ini semuanya dibayar," kata Wiryo. (Baca: Kisah Koordinator Pengumpul Massa Kampanye dan Politikus Golkar Akui Konstituennya Pilih Jokowi)
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Pemilik Gunakan Televisi Gebug Lawan Politik
PPATK: Pasal Cuci Uang RUU KUHP Membingungkan
Dicecar Jaksa, Fathanah Jengkel
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?