TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius Nicolas Stevanus Kosasih membandingkan Transjakarta dengan kereta api. Menurut dia, kedua moda ini punya kesamaan, yakni punya jalur khusus. (Baca: Jokowi Bentuk BUMD Baru, PT Transjakarta)
"Tapi orang dari luar kota masuk Jakarta lancar giliran di dalam macet," kata Kosasih di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 27 Maret 2014. Kunci kelancaran angkutan publik adalah jalur yang steril, menurut dia. Kosasih mengatakan akan membicarakan rumusan sterilisasi ini dengan Dinas Perhubungan.
Jalur busway yang steril merupakan berkah dan kelebihan bus Transjakarta, kata Kosasih. "Itu tandanya kalau lewat di jalur Transjakarta nyaman dan bebas macet makanya semua pengguna jalan ingin melintas," katanya.
Selain itu, Kosasih mengaku berkomitmen akan mengembangkan Transjakarta. Dia mengatakan sedang mempelajari skema bisnis yang ideal untuk moda ini. Bisnis yang tetap mengedepankan pelayanan. Hanya dia belum mau membocorkan skema bisnisnya, menurut dia.
"Dalam waktu dekat ini kami akan meminta pengurus Unit Pengelola Transjakarta dan Dinas Perhubungan bertemu dan membahas persoalan yang ada," ujarnya.
Baca Juga:
SYAILENDRA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?