TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah menjalin komunikasi dengan para petinggi Partai Keadilan Sejahtera terkait masalah survei yang menolak dirinya sebagai gubernur. Survei itu dibuat organisasi Gerakan Pemuda Keadilan yang mengaku sebagai sayap PKS.
"Saya dengan teman-teman PKS justru baik-baik saja," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat 28 Maret 2014.
Survei itu mewawancarai 300 orang secara tatap muka dan 1.289 orang mengisi kuisioner online. Pertanyaan yang diajukan terdiri atas pertanyaan terbuka dan tertutup kepada warga di lima wilayah Kota Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Sebanyak 93 responden menyatakan tidak siap dipimpin Ahok. (Baca: Survei Sayap PKS, Pengamat: Ilmiah atau Abal-abal?)
Ahok menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi dengan para petinggi PKS. Komunikasi itu, kata Ahok, terjalin akrab dan tidak ada masalah apa-apa.
Ketua Umum Gema Keadilan, Ronald Darmasyah, mengatakan sikap itu diambil setelah mereka melakukan survei pada 20-24 Maret 2014. Ahok dinilai tidak simpatik dan tidak berbudi pekerti, tidak berbudaya dan beretika sebagai orang beragama. "Ahok juga dinilai biasa menyalahkan anak buah dan orang lain serta tidak menghormati pendapat orang," katanya. (Baca: Ahok Diserang Sayap PKS, Ini Kata Gerindra)
Pada beberapa kesempatan, misalnya saat menghadiri acara seminar Reformis Hibrida Reformis Horizontal awal Maret ini, Ahok mengatakan masyarakat di Indonesia sudah cerdas. Menurut Ahok, masyarakat Indonesia sudah tidak mempan dipengaruhi pilihannya terhadap suatu pemimpin dengan isu SARA. (Baca: Diserang Sayap PKS, Ahok: Aku Sudah Biasa)
REZA ADITYA
Berita Terkait:
Ahok Diserang Sayap PKS, Ini Kata Gerindra
Survei Sayap PKS, Pengamat: Ilmiah atau Abal-abal?
Diserang Sayap PKS, Ahok: Aku Sudah Biasa
Ahok Akui Diwarisi Jokowi Jurus Menahan Diri
Sayap PKS Tolak Ahok Jadi Gubernur