TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Tempo Inti Media Bambang Harymurti menyatakan gedung baru Tempo akan segera digunakan. Menurut dia, gedung berkonsep "gedung hijau" alias gedung ramah lingkungan itu bakal digunakan pada akhir 2014 nanti. "Jadi Oktober 2014 selesai pembangunan, dan setelah itu bisa langsung dipakai," kata dia saat acara topping off gedung Tempo di Palmerah, Jakarta Selatan, Rabu, 2 April 2014.
PT Tempo Inti Media merupakan perusahaan induk dari media massa nasional seperti majalah Tempo, Koran Tempo, dan situs berita Tempo.co. Perusahaan itu juga memiliki usaha di bidang percetakan melalui Temprint.
Bambang mengatakan gedung setinggi sembilan lantai itu diharapkan bisa membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efisien. Soalnya, saat ini Tempo memiliki tiga kantor yang terpisah. Hal itu, kata dia, membuat efisiensi perusahaan tidak optimal.
"Kalau efisiensi optimal, otomatis akan meningkatkan pemasukan perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan," kata dia. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan karyawan itu disebutnya sesuai dengan visi Tempo 45. "Saat ulang tahun Tempo ke-45 pada 2016 nanti targetnya mudah-mudahan bisa tercapai," dia menambahkan.
Adapun gedung yang dibangun di atas tanah seluas 7.254 meter persegi itu, ujar Bambang, juga menjadi simbol kesiapan Tempo untuk menyambut era konvergensi media. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan industri media yang sudah mulai memasukki era digital. "Jadi ini juga untuk menyambut era media digital, di mana persaingan lebih terbuka," kata dia.
Bambang mengatakan pembangunan gedung itu juga mengadopsi konsep green building alias gedung ramah lingkungan. Bahkan, Tempo memghibahkan sekitar 1.000 meter persegi ruang terbuka hijau kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Jadi RTH itu akan disumbangkan, karena kami membangun gedung berkonsep green building," kata dia. (Baca juga: Tempo Borong Tujuh Penghargaan Dalam 5th IPMA)
DIMAS SIREGAR
Berita Lainnya:
Heboh Agnes Pakai 'Popok' di Klip Coke Bottle
Ini Trik Sukses Agnes Monica Tembus Amerika
Gempa Cile Picu Tsunami
Habibie Kembangkan N-250 Jadi Pesawat R-80