TEMPO.CO, Jakarta - Tomcat kembali menyerbu warga. Kali ini, hewan kecil seperti semut merah itu menyerang warga Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya di Blok Bandeng dan Blok Bawal Cluster A.
"Hampir semua warga pernah kena," ujar mantan Wakil Ketua RT 10 Rusunawa Marunda, Didik Suwandi, 34 tahun, Sabtu, 5 April 2014.
Didik mengaku terakhir kali kena serangan tomcat pada tiga bulan lalu. Tomcat mengigit tubuhnya, salah satunya punggung. Warga Blok Bandeng itu berkata efek dari gigitan tomcat itu sekarang sudah hilang.
Hal senada diucapkan warga Marunda bernama Daud, 60 tahun. Ia mengaku digigit tomcat seminggu yang lalu, tepatnya di bagian perut dan lengan. "Tomcat itu selalu muncul tiap malam. Kami, para warga, mencoba menangani sendiri," ujarnya. (Baca: Ramuan Tradisional Atasi Serangan Tomcat)
Kepala Seksi Pertanian Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Utara Wawan Ridwan mengatakan bahwa dirinya belum menerima laporan terkait serangan tomcat di Rusunawa Marunda. Namun, kata dia, jika serangan tomcatnya tak terlalu besar, warga bisa menangani sendiri. "Kami akan lakukan penyemprotan pakai obat anti hama," ujarnya.
Wawan mengatakan, tomcat jangan dibunuh dengan cara dipukul sebab akan membuat racun di tubuhnya mengenai kulit yang berujung pada rasa gatal. Tomcat pada dasarnya adalah hama tanaman padi. Ketika padi dipanen, mereka akan berkeliaran, menyebar menyerang warga. Di dekat Marunda sendiri memang ada sejumlah petak tanah yang dijadikan sawah. (Baca:Begini Cara Mengajak Tomcat Pindah ke Sawah)
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Juru Kampanye Andalan Tiga Parpol Beradu di Dapil 1 Jatim
Mayoritas Pemilih Tak Kenal Caleg
Jokowi Optimistis PDIP Menang Mutlak di Papua
Ditawari Suap, Ahok Diancam Istri