TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal terhadap orang kaya Jakarta yang protes pajak naik. "Orang kaya Jakarta ini baru dinaikkan pajaknya saja dikit-dikit protes," kata Ahok, sapaan Basuki, di sela seminar di Katedral Mesias, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 April 2014. (Baca: Warga Keberatan Kenaikan NJOP)
Padahal, menurut dia, pajak tinggi adalah konsekuensi bagi orang kaya. Ahok mengatakan akan aneh jika orang kaya yang tinggal di rumah besar dengan halaman luas mendapat pajak murah.
"Kalau memang ingin murah ya tinggal di apartemen seperti Singapura atau Tokyo," ujarnya. Harga tanah di dua kota tersebut mahal sehingga orang lebih memilih tinggal di apartemen.
Sedangkan di Indonesia, Ahok melihat pola pikirnya malah terbalik. Orang kaya malah membangun rumah mendatar, tapi giliran ditarik pajak banyak yang protes.
"Beda cerita kalau yang tinggal di rumah gede itu veteran. Mereka bisa dapat keringanan pajak sampai 75 persen jika disetujui," katanya. Aturan potongan pajak ini ada dalam Peraturan Gubernur Nomor 211 Tahun 2012.
Ahok meminta orang kaya di Ibu Kota agar introspeksi terkait pajak yang mereka bayar. "Soalnya saya enggak yakin orang kaya itu jujur bayar pajaknya," ujarnya.
Sebelumnya, sejak Februari lalu Pemerintah Provinsi DKI menaikkan Nilai Jual Objek Pajak sebesar 20 hingga 140 persen untuk mengikuti harga pasar. Akibatnya, Pajak Bumi dan Bangunan objek pajak ikut naik.
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Jakarta Bakal Larang Sepeda Motor di Jalan Protokol
Siapa Kaercher, Ahli Jerman yang Memandikan Monas
Kapolres Jakarta Pusat dan Depok Dapat Promosi
Polisi Bogor Antisipasi Macet Parah Senin
Ditawari Suap, Ahok Diancam Istri