TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi DKI Jakarta akan mencoba menerapkan pendidikan berbasis kepemimpinan di sejumlah sekolah dasar. Ada lima SD yang bakal menjadi pilot project, yaitu di SDN Menteng 02 Pagi, SDN Sunter Agung 12 pagi, SDN Kebon Jeruk 11 Pagi, SDN Rawajati 08 Pagi, dan SDN Dukuh 09 Pagi. (Baca juga: Seribu Guru Jakarta Dapat Pelatihan Mengajar)
Nantinya, sekolah ini akan menggunakan metode pengajaran yang diadopsi dari Amerika Serikat, "The Leader in Me". Metode ini awalnya digunakan di SD A.B Combs di North Carolina, Amerika Serikat. Sistem pengajaran ini disebut-sebut bisa membuat siswa belajar lebih mandiri.
"Intinya guru menggunakan pendekatan baru dalam mengajar, bukan hanya menekankan nilai. Guru harus bisa menjelaskan bahwa belajar itu penting untuk masa depan," kata Muriel Summers dalam seminar "Creating a Leadership Culture", pada Sabtu, 5 April 2014. Muriel adalah kepala sekolah SD A.B Combs yang pertama menerapkan sistem ini. Muriel juga pernah mendapat penghargaan Kepala Sekolah Terbaik Amerika Serikat.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan Istaryatiningtyas mengatakan Dinas Pendidikan nantinya juga bakal mengembangkan sistem pengajaran serupa ke sekolah lain. Dia optimistis metode pengajaran itu bisa berjalan sinergis dengan kurikulum yang kini digunakan di sekolah-sekolah.
Soalnya di sekolah lain, metode pengajaran itu pada akhirnya bisa ikut mendongkrak nilai anak-anak karena mereka memang menyadari pentingnya belajar. Nilai akademis, akan meningkat jika anak-anak memiliki semangat belajar.
Menurut Istaryatiningtyas, kelima sekolah itu merupakan mantan sekolah berpredikat RSBI. "Lima nama sekolah itu diajukan dari Suku Dinas wilayah," katanya. "Tapi nanti juga akan kami kembangkan ke sekolah lain yang situasinya belum sebaik sekolah ex-RSBI."
Penerapan metode "The Leader in Me" ini disponsori oleh Yayasan Tunas Mulia Adi Perkasa yang dipimpin Indri Gautama. Lima SD di Jakarta yang bakal menjadi pilot project pendidikan kepemimpinanitu juga biayanya ditanggung yayasan ini. "Semua biaya pengembangan kapasitas pengajar kami tanggung, bersama dengan sejumlah sponsor," kata Indri Gautama. Sebelumnya, sistem ini juga sudah diterapkan di Sekolah Dasar di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Lokomotif dan Tiga Gerbong Malabar Masuk Jurang
Salah Konstruksi, Vila Mewah Kim Jong Un Roboh
Insiden KA Malabar, Gerbong 1 dan 2 Paling Fatal
Kehilangan Iphone, Annisa Pohan Tak Mau Diwawancara