TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan masalah selalu menghantui jutaan pengguna kereta komuter Jabodetabek. Twitter menjadi wahana mereka saling memberi informasi dan menumpahkah unek-unek jika terjadi gangguan pada saat jam masuk dan pulang kantor. "Penumpang CL pagi ini adalah contoh nyata dari Indonesia hebat," kicau Anando Perdananto di @krlmania, mengutip kampanye Megawati Soekarnoputri. (Baca: KRL Rusak, Penumpang Minta Surat Izin Terlambat)
Senin, 14 April 2014, pukul 05.50 WIB memang terjadi kerusakan pantograf antara Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Karet. Dampak kerusakan mengganggu perjalanan ratusan kereta jalur Bogor-Jatinegara, Bogor-Kota dan Bekasi-Kota. "Bojonggede-Pasar Minggu, hampir dua jam, makin keren aja ini KRL," kicau akun Anas, salah satu anggota roker (rombongan kereta).
Cuitan lain langsung ditujukan kepada petinggi PT Kereta Api Indonesia dan anak perusahaannya, PT KAI Commuter Jabodetabek. "Pagi bos-bos yang cerdas, pintar, dan peduli. Bos, kereta 10 hari sudah 3 kali gangguan pantograf lho, gmn nih?" twit Raindy Eka Pratama. (Baca: Kereta Terhenti, Sejumlah ‘Roker’ Pingsan)
Kicauan lain mengusulkan agar Commuter Line diganti menjadi coNgantriLine. Usul lainnya lebih lucu, dengan meminta para roker agar pada 9 April 2014 mencoblos Partai Anti-Pantograf Nyangkut dan Commuter Line Mogok serta Gangguan Perjalanan Lainnya (PAPNDCLMSGPL). (Baca: Gerbong Baru Diharapkan Membuat KRL Makin Nyaman)
Bagi para roker, @krlmania jadi ruang publik baru seperti yang dimaksud Jurgen Habermas, filsuf dan sosiolog dari Jerman. Dalam perspektif Habermas, ruang publik adalah arena di mana setiap individu berhak masuk dan berbicara tanpa tekanan dari individu lain. Mereka bebas mengutarakan pendapat, kepentingan, dan kegelisahan.
PT KAI Commuter Jabodetabek tidak ketinggalan memanfaatkan media sosial, salah satunya melalui Twitter @CommuterLine. Dan, karena kerusakan infrastruktur selalu berulang, cuitan mereka kebanyakan berisi permintaan maaf, ucapan terima kasih atas informasi dari penumpang, atau keluhan yang akan disampaikan ke unit terkait.
Hal itu jauh dari visi perusahaan (seperti dalam website Krl.co.id) yaitu mewujudkan jasa angkutan kereta api komuter sebagai pilihan utama dan terbaik di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Apalagi dengan misinya yang mengutamakan keselamatan, pelayanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu, serta berwawasan lingkungan.
UNTUNG WIDYANTO
Terpopuler Metro:
Bogor Hujan Lebat, Besok Sebagian Jakarta Banjir
Kasus Mirip Ade Sara Kini Menimpa Sugiati
Banjir 1,5 Meter, Warga Kampung Pulo Santai