TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok tak mau ambil pusing ihwal perang sajak antar-partai politik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta ini malah memberi jalan keluar terkait maraknya puisi saling sindir di antara para tokoh nasional.Ahok menyarankan tiap-tiap sajak dikumpulkan, kemudian dijadikan satu buku puisi parpol.
"Perang puisi antarparpol? Kamu jual buku aja nanti dikumpulin dari puisi-puisi itu," kata Ahok sambil tertawa di Balai Kota, Selasa, 8 April 2014.
Sebelumnya, perang sajak antarparpol menjadi tren baru jelang pemilihan umum tahun ini. Di awali dari sajak calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto berjudul 'Asal Santun'. Sajak ini dibacakan Prabowo pada 23 Maret 2014 saat berkampanye di Gelora Bung Karno, Jakarta. (Baca: Ini Sajak untuk Para Koruptor Karya Prabowo)
Selanjutnya, pada 26 Maret 2014, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menulis sajak 'Seekor Ikan'. Sajak ini dilontarkan untuk menyindir calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo. (Baca: Puisi Fadli 'Sajak Seekor Ikan' Sindir Jokowi?)
Sebagai balasannya, pada 31 Maret 2014, Politikus PDI Perjuangan Fachmi Habcyi menulis sajak berjudul 'Rempong'. Sajak ini dibuat untuk menjawab serangan dari sajak yang dibuat parpol lain. (Baca: Prabowo dan Jokowi Saling Serang, Siapa Diuntungkan?)
REZA ADITYA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler:
Anas 'Tabuh Genderang Perang' Lawan SBY
Cara Jokowi Jelaskan Kasus Busway Karatan
Prabowo Bilang Pemimpin Jakarta Penipu, Ahok: Termasuk Saya Dong