Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Modus Pelecehan Seksual Murid TK Internasional

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Ilustrasi. freedommag.org
Ilustrasi. freedommag.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswa taman kanak-kanak bertaraf internasional di Jakarta menjadi korban pencabulan berupa sodomi oleh dua petugas kebersihan di sekolah itu. Ibunda korban mengatakan putranya yang berusia 5 tahun berkali-kali dicabuli para pelaku.

"Saya mulai mencium gelagat aneh pada anak saya, seperti jadi lebih pendiam, berat badannya turun, dan suka mengigau setiap tidur sejak Februari lalu. Diduga anak saya sudah disiksa dan dilecehkan sejak Februari," ujar wanita itu, Senin, 14 April 2014, di Jakarta. (Baca: Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan)

Ia menduga kejahatan seksual yang menimpa anaknya ini dilakukan para pelaku secara terencana. Buktinya, kata dia, terduga pelaku perempuan bernama Afriska punya peranan menggiring anaknya ke dalam toilet sekolah. Di dalam toilet itu, menurut dia, berdasarkan cerita anaknya, Afriska melucuti pakaian putranya dan melakukan pemukulan. "Barulah pelaku lain yang pria beraksi dengan cara menyodomi atau menyuruh anak saya untuk memegang kelamin pelaku."

Indikasi bahwa putranya telah dicabuli berkali-kali, yakni sejak Maret lalu dia melihat putranya dua kali pulang ke rumah memakai pakaian ganti dari sekolah. "Yang pertama dia bilang kehujanan, tapi yang kedua dia ganti seragam di sekolah gara-gara mengompol di dalam kelas."

Setelah ditanya kenapa mengompol, putranya itu mengaku terpaksa menahan kencing akibat takut pergi ke toilet sekolah. "Anak saya diancam akan dipukul para pelaku kalau dia ngomong ke siapa-siapa." Satu hal yang mengherankan ibunya ialah pihak sekolah sama sekali tidak mengetahui kejadian ini. "Kepada kami, sekolah bilang tidak tahu apa-apa dan menyerahkan kasus ini ke polisi."

Padahal, kata dia, di sekolah putranya masuk di kelas yang isinya 10-18 siswa. "Masak setiap dia ke WC gurunya tidak sadar kalau dia lama dan apakah gurunya tidak melihat tanda-tanda keanehan setelah anak saya dilecehkan?" Adapun kamera pengawas sekolah tidak terpasang di sekitar toilet, sehingga aktivitas di sekitar lokasi itu tidak terpantau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengacara korban, Andi M. Asrun, menyatakan para pelaku berkomplot dalam melakukan aksi bejat ini. Sedangkan sejauh yang diketahui hingga kini motif mereka sebatas untuk kepuasan seksual. "Mungkin mereka punya kelainan," ujarnya. Andi juga menduga, masih ada murid lain di sekolah itu yang jadi korban. "Saya menduga begitu, karena jumlah orang yang diduga ikut dalam aksi ini diperkirakan hingga lima orang." (Baca: Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan)

Setelah sang ibu melaporkan kasus ini ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 24 Maret 2014, polisi sudah menangkap tiga orang. Terduga pelaku bernama Afriska dibebaskan karena tidak ada bukti kuat yang menyebut bahwa perempuan itu terlibat. Sedangkan dua pelaku pria, Agung dan Awan, sudah mengakui perbuatan mereka, dan ditahan oleh polisi. "Polisi harus mencari keterlibatan orang lain, karena soal penyakit herpes yang menulari korban diduga berasal dari pelaku lain."

Afriska, Agung, dan Awan adalah tiga pekerja alih daya. Tugas mereka di sekolah itu adalah melakukan pekerjaan bersih-bersih. Namun, yang mengejutkan, berdasarkan penelusuran Andi, rupanya Awan tidak resmi terdaftar sebagai pegawai. "Awan ini hanya petugas bayangan yang menggantikan Agung kalau tidak kerja. Dia isi absen atas nama Agung."

PRAGA UTAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Misteri Kematian Bocah di Depok usai Buah Zakar Diremas, Hasil Visum Ada Bekas Luka di Kelamin

6 jam lalu

Jasad MFD, bocah 12 tahun yang diduga tewas akibat diremas buah zakarnya oleh kerabat, dibawa ke pemakaman di Kampung Sindangkarsa, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Misteri Kematian Bocah di Depok usai Buah Zakar Diremas, Hasil Visum Ada Bekas Luka di Kelamin

Untuk memastikan penyebab pasti kematian MDF, bocah yang buah zakarnya diremas kakek, harus menunggu hasil autopsi


Kasus Pelecehan Mahasiswi UI oleh Pelajar SMP Berakhir Damai, Polisi Ungkap Alasannya

4 hari lalu

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Kasus Pelecehan Mahasiswi UI oleh Pelajar SMP Berakhir Damai, Polisi Ungkap Alasannya

Pelaku pelecehan terhadap mahasiswi UI masih berstatus pelajar SMP. Terjadi saat korban joging di danau kampus.


Ashton Kutcher Mundur dari Ketua Organisasi Anti Pelecehan Seks Usai Dukung Danny Masterson

12 hari lalu

Ashton Kutcher dan Mila Kunis meminta maaf usai memberikan surat dukungan untuk Danny Masterson. Instagram.com/@aplusk
Ashton Kutcher Mundur dari Ketua Organisasi Anti Pelecehan Seks Usai Dukung Danny Masterson

Ashton Kutcher dan Mila Kunis mundur dari badan amal anti pelecehan seksual setelah banjir kritik karena tulis surat untuk dukung Danny Masterson.


Dua Perempuan Lagi Melapor, Pemain Manchester United Antony Hadapi Tuduhan Baru

22 hari lalu

Pemain sayap Manchester United, Antony saat berselebrasi usai cetak gol kedua timnya saat mengalahkan Barcelona 2-1 di leg kedua playoff 16 besar Liga Europa di Old Trafford pada Jumat dinihari WIB, 24 Februari 2023. | REUTERS/Carl Recine
Dua Perempuan Lagi Melapor, Pemain Manchester United Antony Hadapi Tuduhan Baru

Manchester United menyangkal tuduhan bahwa klub berusaha menutupi dugaan pelecehan oleh Antony.


Lee A Jin Bantah Dugaan Terlibat Pelecehan terhadap Aktris Berinsial A

22 hari lalu

Lee A Jin. Instagram.com/@leeajinish
Lee A Jin Bantah Dugaan Terlibat Pelecehan terhadap Aktris Berinsial A

Lee A Jin diduga melakukan pelecehan terhadap aktrsi berinisial A. Namun dia langsung membantahnha


Kim Hieora Diduga Terlibat Bullying Aktris Lain Bersama Lee A Jin

22 hari lalu

Lee A Jin dan Kim Hieora. (Instagram.com/@leeajinish @hereare1318)
Kim Hieora Diduga Terlibat Bullying Aktris Lain Bersama Lee A Jin

Kim Hieora diduga terlibat kasus perundungan lain yang mnelibatkan aktris Lee A Jin


Pimpinan Majelis dan Ponpes di Semarang Diduga Lecehkan Santriwati

24 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Pimpinan Majelis dan Ponpes di Semarang Diduga Lecehkan Santriwati

Pimpinan majelis dan pondok pesantren (ponpes) di Kota Semarang, BA diduga melecehkan sejumlah santri serta jamaahnya.


Jadi Korban Pelecehan, Finalis Miss Universe Indonesia Alami Tekanan Psikologis dan Tak Nafsu Makan

31 hari lalu

Dua finalis Miss Universe Indonesia 2023 (kiri dan kedua kanan) didampingi kuasas hukumnya berjalan keluar saat jeda pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023. Imbas laporan kasus pelecehan Miss Universe Indonesia 2023, kontrak lisensi kontes kecantikan ini telah dihentikan. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Jadi Korban Pelecehan, Finalis Miss Universe Indonesia Alami Tekanan Psikologis dan Tak Nafsu Makan

Pengacara finaslis Miss Universe Indonesia menyebut para korban alami penurunan berat badan dan kesulitan makan karena tekanan psikologis.


Polisi Periksa 6 Orang di Kasus Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia, Belum Ada Pengumuman Tersangka

31 hari lalu

Mellisa Anggraini datang ke Polda Metro Jaya temani pemeriksaan finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga alami pelecehan seksual, Selasa, 29 Agustus 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Periksa 6 Orang di Kasus Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia, Belum Ada Pengumuman Tersangka

Polda Metro melanjutkan pemeriksaan terhadap 6 orang di kasus dugaan pelecehan terhadap finalis Miss Universe Indonesia. Belum ada tersangka.


Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

36 hari lalu

Polisi mengungkap kasus penjambretan bermodus pengemudi taksi online dengan tersangka ASA alias A 19 tahun.
Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

Taksi online kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan seperti pelecehan hingga hilangnya nyawa penumpang oleh oknum pengemudi.