TEMPO.CO, Jakarta - Tidak jadi mendatangi kantor Polisi Daerah Metro Jaya, siswa taman kanak-kanak internasional yang menjadi korban pelecehan pada Selasa, 15 Februari 2014 mendatangi lokasi sekolahnya di Jakarta. Korban didampingi ibunya mengunjungi sekolah untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. (Baca: Ibu Anak TK Korban Pelecehan Yakin Ada Korban Lain)
Pengacara korban, Andi Muhamad Asrun, kepada media menuturkan korban tidak lama berada di sekolah. "Bahkan, dia enggak mau turun dari mobil karena takut," kata Andi, Selasa, 15 April 2014.
Pihak sekolah bersama sejumlah anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia kemudian menemui korban di dalam mobil. "Dia lalu diberikan sejumlah foto petugas kebersihan yang bekerja di sekolah. Tidak ada tim penyidik polisi yang ikut, " Andi berujar.
Saat ditunjukkan sejumlah foto, kata Andi, korban menunjuk foto dua orang pria. Kedua pria itu bukanlah tersangka yang kini ditahan di Polda Metro Jaya. "Tadi dia tidak ragu menunjuk fotonya dan terlihat cukup yakin," kata Andi. Menurut dia, kedua orang yang ditunjuk ini menguatkan dugaan bahwa pelaku berjumlah lebih dari tiga orang. "Ini kemajuan." (Baca: Pelecehan Bocah TK Internasional, Diduga Ada Pelaku Lain)
Meskipun begitu, Andi belum bisa menyebutkan identitas kedua terduga tersebut. "Yang pasti keduanya juga petugas kebersihan sekolah. Saat ini polisi juga sudah menangkap keduanya untuk dimintai keterangan," Andi melanjutkan. Adapun terkait dugaan adanya korban lain, Andi belum bisa memastikan. Namun, pihak sekolah sudah menemui para orang tua murid untuk menjelaskan masalah ini. (Baca: Kasus Pelecehan Bocah TK, Orang Tua Siswa Berembuk)
PRAGA UTAMA
Berita Lainnya:
Cerita Investasi Ferdi Hasan Hingga Rugi Rp 12 M
Februari, Ligwina Juga Dituding Lakukan Penipuan
Jokowi Sibuk, Ahok Sakit, Siapa Pegang Jakarta?
Soal UN Jokowi Tak Ditemukan di Jakarta