Berbeda dengan Bagus Wahyu, 37 tahun. Karyawan EO di Jakarta ini sering terkena sanksi dari atasannya karena terlambat masuk kantor. Risiko yang ia tanggung ialah pemotongan uang makan. "Gara-gara sering telat ke kantor," kata warga Bekasi ini.
Karena itu, hari ini ia meluapkan kekesalannya dengan turun ke rel. Alasannya, agar keluhannya segera ditindaklanjuti. Sebab, keluhan melalui surat ataupun laporan langsung hanya diberikan janji-janji saja. Namun tak ada realisasinya, kereta tetap mengalami keterlambatan. "Enggak kerja dulu sehari," ujar Bagus.
Kepala Humas PT KAI Daops I Jakarta Agus Komarudin mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi selama tiga hari ke depan. Ia menampung seluruh keluhan dari penumpang sebagai bahan evaluasi bersama manajemen PT KAI dan KCJ. "Kami upayakan perbaikan," ia menambahkan. (Baca: Para Roker KRL Ancam Lumpuhkan Stasiun Bekasi)
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
ITB: Kedatangan Jokowi Bukan Manuver Politik
Jokowi Bandingkan Bus Hibah DKI dengan Bandung
Pelecehan di JIS, Kapolda: Pelaku Dites Kejiwaan