Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Khusus JIS Soal Guru dan Buron Pedofil

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kepala Sekolah JIS Timothy Carr. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Kepala Sekolah JIS Timothy Carr. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) telah mencoreng citra sekolah itu. Dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo, Anggrita Desyani dan Praga Utama, pada Jumat, 25 April 2014, Kepala JIS Timothy Carr mengaku semua orang amat terkejut karena secara emosional kasus ini amat berat. (Baca: Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat)

Dua orang cleaning service di sekolah itu telah ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual. Sebanyak 28 tenaga alih daya yang bertugas menjaga kebersihan juga menjalani tes darah di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta Timur. Dari tes darah itu, penyidik mendapati enam orang tenaga kebersihan di sekolah itu mengidap penyakit herpes. Belum lagi ada buronan pedofil FBI, William James Vahey, yang diketahui pernah mengajar di JIS.

Berikut tanggapan Tim Carr ihwal berbagai masalah tadi:

Bagaimana kelangsungan kerja sama dengan PT ISS yang memasok petugas kebersihan?
Kami sudah mengakhiri kerja sama dengan PT ISS pada hari ini (Jumat, 25 April 2014).
Mulai sekarang kami hanya akan merekrut petugas kebersihan yang lolos tes kesehatan, memiliki catatan Kepolisian yang baik, serta lolos tes psikologis.

Sebelumnya kami memang menyerahkan proses seleksi ini kepada PT ISS, hanya meminta pegawai dengan standar yang tinggi. Namun, rupanya kini dua pekerja sudah dijadikan tersangka.

Kami belum membahas kompensasi apa pun dengan PT ISS. Yang jelas kami masih berkonsentrasi membantu keluarga korban, investigasi polisi, dan memastikan sekolah lebih aman.

Apakah seleksi serupa juga berlaku untuk guru dan staf sekolah?
Iya dan ini sudah berlangsung sejak lama. Ada standar internasional yang harus dipenuhi, termasuk mendapat referensi dan mengecek ulang data-data pribadi pelamar. Kami juga mengecek riwayat Kepolisian dan kesehatan mereka. Oleh sebab itu. kami percaya penuh kepada guru-guru kami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal dugaan pedofil buronan FBI pernah mengajar di JIS?
Saya baru masuk ke JIS pada 2010, sedangkan buronan yang bernama William James Vahey bekerja di sini pada 1992 sampai 2002. Saya tidak mengenal dia dan tidak tahu bagaimana sikap dan perilakunya selama mengajar di sini.

Kami belum menemukan indikasi pernah ada korban Vahey di sekolah ini dan tidak ada catatan kasus kekerasan seksual sewaktu dia di sini. Namun, kami bekerja sama dengan FBI untuk menyelidiki kasus ini. Kami terbuka dan siap memberikan data yang mereka perlukan.

Namun, kalaupun ada alumni JIS yang merasa pernah jadi korban kekerasan seksual oleh Vahey sewaktu dia mengajar di sini, kami imbau untuk segera melapor. FBI sendiri telah menyediakan nomor khusus bagi korban Vahey. Kami tidak bisa menyimpulkan laporan kasus pencabulan pada 17 tahun silam yang dilakukan Vahey berkaitan dengan JIS.

ANGGRITA DESYANI | PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo

Berita terpopuler:
Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan
Gagal ke Senayan, Roy Suryo Tuding Ada Manipulasi
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

30 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

32 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

34 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

35 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

37 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

49 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

53 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

54 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

54 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

56 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual