TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) telah mencoreng citra sekolah itu. Dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo, Anggrita Desyani dan Praga Utama, pada Jumat, 25 April 2014, Kepala JIS Timothy Carr mengaku semua orang amat terkejut karena secara emosional kasus ini amat berat. (Baca: Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat)
Dua orang cleaning service di sekolah itu telah ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual. Sebanyak 28 tenaga alih daya yang bertugas menjaga kebersihan juga menjalani tes darah di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta Timur. Dari tes darah itu, penyidik mendapati enam orang tenaga kebersihan di sekolah itu mengidap penyakit herpes. Belum lagi ada buronan pedofil FBI, William James Vahey, yang diketahui pernah mengajar di JIS.
Berikut tanggapan Tim Carr ihwal berbagai masalah tadi:
Bagaimana kelangsungan kerja sama dengan PT ISS yang memasok petugas kebersihan?
Kami sudah mengakhiri kerja sama dengan PT ISS pada hari ini (Jumat, 25 April 2014).
Mulai sekarang kami hanya akan merekrut petugas kebersihan yang lolos tes kesehatan, memiliki catatan Kepolisian yang baik, serta lolos tes psikologis.
Sebelumnya kami memang menyerahkan proses seleksi ini kepada PT ISS, hanya meminta pegawai dengan standar yang tinggi. Namun, rupanya kini dua pekerja sudah dijadikan tersangka.
Kami belum membahas kompensasi apa pun dengan PT ISS. Yang jelas kami masih berkonsentrasi membantu keluarga korban, investigasi polisi, dan memastikan sekolah lebih aman.
Apakah seleksi serupa juga berlaku untuk guru dan staf sekolah?
Iya dan ini sudah berlangsung sejak lama. Ada standar internasional yang harus dipenuhi, termasuk mendapat referensi dan mengecek ulang data-data pribadi pelamar. Kami juga mengecek riwayat Kepolisian dan kesehatan mereka. Oleh sebab itu. kami percaya penuh kepada guru-guru kami.
Soal dugaan pedofil buronan FBI pernah mengajar di JIS?
Saya baru masuk ke JIS pada 2010, sedangkan buronan yang bernama William James Vahey bekerja di sini pada 1992 sampai 2002. Saya tidak mengenal dia dan tidak tahu bagaimana sikap dan perilakunya selama mengajar di sini.
Kami belum menemukan indikasi pernah ada korban Vahey di sekolah ini dan tidak ada catatan kasus kekerasan seksual sewaktu dia di sini. Namun, kami bekerja sama dengan FBI untuk menyelidiki kasus ini. Kami terbuka dan siap memberikan data yang mereka perlukan.
Namun, kalaupun ada alumni JIS yang merasa pernah jadi korban kekerasan seksual oleh Vahey sewaktu dia mengajar di sini, kami imbau untuk segera melapor. FBI sendiri telah menyediakan nomor khusus bagi korban Vahey. Kami tidak bisa menyimpulkan laporan kasus pencabulan pada 17 tahun silam yang dilakukan Vahey berkaitan dengan JIS.
ANGGRITA DESYANI | PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan
Gagal ke Senayan, Roy Suryo Tuding Ada Manipulasi
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan