TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta polisi melakukan tes darah pada semua unsur di TK Jakarta International School. Menurut komisioner KPAI Erlinda, fokus investigasi polisi jangan cuma terhenti pada petugas kebersihan.
"Fokus investigasi harus dikembangkan. Bukan cuma pada cleaning service, tetapi juga ke elemen lain, termasuk guru. Lakukan tes medis, yaitu tes darah terhadap semua unsur di JIS," kata Erlinda pada Senin, 28 April 2014, di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta. Sebab, menurut Erlinda, "Salah satu korban bilang salah satu pelaku mirip dengan seorang guru." Erlinda mengaku telah menyampaikan desakan untuk tes darah terhadap semua unsur di JIS, termasuk guru, kepada JIS.
Puluhan orang tua siswa JIS mendatangi kantor KPAI pada Senin, 28 April 2014. Para orang tua ini datang terkait kasus pelecehan siswa di JIS. Orang tua yang datang semuanya adalah perempuan. "Mereka bilang kedatangan ini terkait kasus pelecehan di JIS," kata Erlinda.
Kasus pelecehan di TK JIS saat ini sedang menjadi sorotan. Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menetapkan lima tersangka, yakni Awan, 20 tahun, Agun (25), Afriska (24), Zainal (28), dan Sy (20), yang seluruhnya adalah petugas kebersihan di sekolah tersebut. Tersangka keenam, Azwar, 27 tahun, ditemukan tewas bunuh diri di tengah proses pemeriksaannya di Markas Polda Metro Jaya pada 26 April 2014. (Baca: Korban Baru TK JIS, Polisi Koordinasi dengan KPAI)
AMIRULLAH
Berita Lainnya:
Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI
Ayah-Ibu Korban JIS Silang Pendapat
Cawapres Jokowi Muncul di Twitter
Dua Pria Tersangka JIS Pernah Berhubungan Seks