TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih mencari korban lain kasus kekerasan seksual di TK Jakarta International School di Jakarta Selatan. Enam orang tersangka--satu meninggal--diduga melakukan aksi ini terhadap lebih dari satu korban.
Polisi terus mendesak para pelaku untuk menyebutkan siapa saja korban mereka dengan cara menunjukkan foto-foto para siswa sekolah tersebut. Sejak Januari 2014, kelompok ini diduga telah melakukan aksinya di sekolah tersebut. "Kami tunjukkan foto-foto anak pada tersangka," ujar juru bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin, 28 April 2014. Namun, hingga saat ini polisi belum merilis kepastian adanya korban baru tersebut. (Baca: Runutan Waktu dan Tersangka Pelecehan Seksual di JIS)
Dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia, setidaknya ada satu korban lain yang melaporkan tindak kekerasan seksual itu. Ia adalah rekan korban pertama dan mengaku mendapat kekerasan seksual dari para pelaku pada periode Februari-Maret 2014. Namun, korban belum melayangkan laporan kasus tersebut pada polisi. (Baca juga:Korban Lain Pelecehan di JIS Mengadu ke LPSK)
Enam orang pelaku, Agun Iskandar, Virziawan Amin, Syahrial, Zaenal, dan Afriska kini masih mendekam di tahanan Polda Metro Jaya. Satu tersangka lain tewas bunuh diri Sabtu pekan lalu. Mereka secara berkelompok melakukan aksinya untuk menggagahi korban. Kepada polisi, mereka mengaku melakukan perbuatan itu tak hanya pada satu siswa. Kelimanya diancam hukuman 15 tahun penjara akibat perbuatan ini. (Baca: Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat)
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita Lainnya:
Korban Lain Pelecehan di JIS Mengadu ke LPSK
JIS Masih Berharap Dapat Lisensi TK
Runutan Waktu dan Tersangka Pelecehan Seksual di JIS