TEMPO.CO, Jakarta - PT ISS Indonesia akhirnya buka suara dalam soal kasus pelecehan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) yang menjerat lima karyawannya. Setelah disambangi tiga hari berturut-turut, perusahaan yang beralamat di Bintaro, Tangerang Selatan, itu bersedia menjelaskan kepada wartawan Tempo, Andi Perdana, ihwal cara mereka merekrut karyawan. (Baca: Kepala JIS Tim Carr Diperiksa Polisi)
Juru bicara PT ISS Indonesia, Frea Purwati, memastikan bahwa proses rekrutmen pegawai di tempatnya bekerja terbilang ketat. "Tidak mudah menjadi tenaga kebersihan di sini," ujar Frea Selasa, 29 April 2014. Ia menyatakan, dalam penyaringan pegawai, perusahaannya selalu menggunakan jasa psikiater. (Baca: Adik Tersangka JIS Diusir dari Rumah Kontrakan)
"Kami juga melakukan cek kesehatan fisik dan syarat administrasi pelamar," ujarnya. Setelah diterima, tenaga kebersihan yang akan disalurkan mendapat pelatihan selama dua pekan oleh tenaga ahli perusahaan tersebut. Bila sudah lulus semua syarat tersebut, calon karyawan baru bisa disalurkan ke tempat kerja yang bermitra dengan perusahaan. (Baca: KPAI: Ini Bukan Soal JIS, tapi Para Pedofil)
Frea menyatakan pendampingan oleh psikiater tak hanya dilakukan dari proses rekrutmen, namun juga sampai akhir pelatihan. Dia menyatakan salah satu fungsi pendampingan ini adalah untuk mendeteksi adanya kelainan kejiwaan sekaligus melihat potensi pada diri calon karyawan. (Baca: Lacak Jejak Guru JIS, KPAI: Periksa Darah Guru!)
Ia menganggap tak ada masalah psikologis pada para karyawannya karena telah lolos tes. "Tapi kalau sudah bekerja ada penyimpangan, itu kembali lagi ke individunya," ujar Frea. (Baca: 3 Korban Pedofil Buron FBI Ini Tewas Bunuh Diri)
Saat ini, lima bekas karyawan PT ISS Indonesia telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual siswa TK JIS. Mereka adalah Virgiawan, 20 tahun; Agun (25), Afriska (24), Zaenal (28), dan Syarial (20). Satu tersangka lagi, Azwar, membunuh diri di kamar mandi Polda Metro Jaya.
Gara-gara kasus ini, JIS mencabut kerja sama dengan perusahaan penyalur tenaga kerja itu. Ihwal pencabutan kerja sama itu, Frea menolak berkomentar. "Kami sedang membahas itu," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Istri Dipaksa Hadir, Akil: Dayak Saya Suruh Serbu!
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0