TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan seksual terhadap anak-anak memang wajib diwaspadai orang tua. Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta Internasional School (JIS) mungkin bisa menjadi pembelajaran bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kasus JIS bukan kasus pertama kekerasan seksual terhadap anak-anak. Ini menunjukkan bahwa anak merupakan mangsa empuk bagi pelaku karena mudah diintimidasi.
Bukan tanpa alasan, dampak psikologis pada korban akan sangat berpengaruh pada kehidupannya. Vera Itabiliano Hadiwidjojo, psikolog dari lembaga Psikologi Terapan UI, menjelaskan, sebagian korban pelecehan seksual biasanya cenderung tertutup, memiliki energi negatif sehingga mudah marah dan lebih sensitif.
"Anak akan memiliki banyak pikiran negatif, sehingga emosinya perlu dikelola dengan baik. Orang tua harus memberikan mediasi kepada anak, bagaimana melampiaskan emosi tersebut ke arah yang positif," kata Vera kepada Tempo, Selasa, 29 April 2014.
Pada umumnya pelecehan fisik akan membekas ketimbang pelecehan verbal. Karena itu, dampak psikologis yang dirasakan sebagian anak korban pelecehan seksual, juga bisa berpengaruh ketika sang anak tumbuh dewasa. "Jika tidak ditangani dengan baik, traumatik pada anak akan lebih lama dan berpengaruh pada hubungan dengan pasangannya kelak," lanjut Vera.
Jika trauma tidak dihilangkan pada anak secara dini, saat dewasa mereka cenderung bermasalah terkait dengan hubungan dengan lawan jenis. Ia cenderung berpikir negatif terhadap lawan jenis. Karena pelecehan yang dialami menjadi pengalaman seks pertama bagi anak. (Baca: Pelecehan Seksual di JIS Disorot Media Asing)
Sebagian korban pelecehan seksual perlu penanganan yang serius dari orang tua, perlu penanaman nilai religius dan perhatian yang cukup. "Jangan biarkan anak menghayati pengalaman itu. Jika tidak, sangat memungkinkan kelak anak akan meniru tindakan tersebut," kata Vera.
Sebagian korban pelecehan seksual juga cenderung akan memiliki kematangan seksual lebih dini dibanding usianya. Hal ini juga menjadi alasan penting, mengapa sebagian anak korban pelecehan seksual perlu penanganan serius.
Vera menilai, orang tua juga perlu melakukan konseling bagaimana menangani sebagian anak korban pelecehan seksual. Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri anak. "Dukungan dan kepedulian keluarga untuk menciptakan rasa aman kepada anak. Agar anak tidak dikucilkan dalam lingkungannya," kata Vera.
RINA ATMASARI
Berita Terpopuler
Ini Cara Terhindar dari Virus Corona
Wasabi untuk Mengatasi Jerawat pada Wajah
Kimchi, Makanan Sehat dengan Bau Menyengat
Wanita Jepang Paling Panjang Umur