TEMPO.CO, Depok - Razia kendaraan parkir liar di Jalan Margonda Raya, Depok, menuai berbagai reaksi dari pemilik kendaraan. Salah satunya dari pengendara mobil Mitsubishi Lancer Evo 3. Tak terima mobilnya akan digembok, anak baru gede itu bersitegang dengan petugas Dinas Perhubungan Kota Depok. Dia bahkan mengaku-aku sebagai keponakan jenderal.
"Saya ini keponakan Jenderal Wenas (Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, mantan Kepala Korps Brigade Mobil Polri). Jangan macam-macam sama saya," kata remaja lelaki itu sambil menunjuk seorang petugas bernama Irianto. Dia juga memberi tahu tempat tinggalnya. "Rumah saya di Pesona Khayangan (Depok)."
Ketegangan itu berawal ketika petugas razia gabungan Dishub, Polantas Polresta Depok, dan TNI menyisir lajur Margonda dari arah Jakarta ke Depok. Sebelumnya, petugas sudah menyisir jalan dari arah Depok ke Jakarta. Pada pukul 21.20 WIB, petugas yang menyisir arah Jakarta-Depok melihat ada tiga mobil yang parkir di pinggir jalan arah ke Jakarta, termasuk Lancer merah bernomor polisi B-1088-ZRA itu.
Petugas yang merasa sudah menyisir jalan itu pun merasa dipermainkan. "Anak-anak (petugas) langsung menyeberang jalan dengan membawa tiga kunci gembok," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub Yusmanto yang bertindak sebagai komandan razia tersebut.
Petugas langsung hendak menggembok tiga mobil itu. Namun, saat hendak gembok, ABG itu menolak. "Dia sempat menendang kunci (gembok). Dia keberatan," katanya.
Meski sempat ditolak, petugas tetap melakukan penggembokan. Lagi-lagi, remaja yang mengenakan kaus putih dan celana pendek warna gelap itu langsung menarik gembok. Ia masuk kembali dalam mobilnya dan meluncur ke arah Jakarta. Mobil Lancer itu memutar arah di putaran depan apartemen Margonda Residence. Secara otomatis, mobil itu berada di belakang iringan petugas yang razia.
Ketika melewati iringan petugas razia di depan mal Depok Town Square dan Margo City, remaja pengendara Lancer itu kembali berulah. Dia mengegas mobilnya sambil mengerem. "Dia teriak di situ, 'Kalian kenal enggak Om Wenas? Itu om saya'," kata Yusmanto menirukan ucapan ABG itu. Setelah itu, mobil tersebut seperti sengaja memepet mobil petugas. "Dia memepet mobil saya."
Tidak jauh dari lokasi saat memepet mobil petugas, Lancer merah itu ikut tersendat di tempat putaran kendaraan. Di tempat macet tersebut, remaja itu terus mengegas mobilnya sehingga mengusik pengendara yang lain. Di situlah dia menunjuk-nunjuk Irianto, petugas yang membawa mobil derek.
Sempat terjadi ketegangan di tempat itu karena mobil yang berada di badan jalan itu diserbu petugas razia. "Anak jenderal mana kamu?" tanya petugas. Mengetahui dirinya dikerumuni petugas, remaja itu sempat ingin mengegas mobilnya, tapi petugas terus menahan arahnya.
Akhirnya, petugas dari TNI langsung meminta remaja itu pergi. Saat dikasih jalan, remaja itu masih menunjukkan kemarahannya dengan mengencangkan laju kendaraannya. Petugas yang juga sedang terpancing kemarahannya langsung meneriaki "kejar". Namun tidak ada satu pun yang mengejar.
Kejadian itu sempat membuat macet di depan Mal Detos dan Margo City. Pengendara yang penasaran berkerumunan untuk melihatnya. Yusmanto memastikan kejadian itu tidak berdampak apa-apa pada kegiatan razia. Razia pun dilanjutkan ke Jalan Juanda dan selesai pukul 22.00 WIB. "Sudah tak ada masalah."
ILHAM TIRTA