TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak puas dengan penyelenggaraan Pekan Rakyat Jakarta Monas yang berlangsung pada 10-15 Juni lalu. Alasannya, pedagang yang berpartisipasi dalam acara ini tak mengelola sampah sisa berjualan. Sampah-sampah ini menumpuk di banyak tempat di sekitar Taman Monumen Nasional. "Berengseknya luar biasa. Banyak sekali sampah di banyak tempat," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 16 Juni 2014.
Kekecewaan Ahok berpangkal pada abainya para pedagang terhadap tanggung jawab mereka atas kebersihan kawasan Monas. Menurut dia, pedagang yang telah memperoleh stan untuk berjualan seharusnya turut menjaga kebersihan lokasi itu selama acara berlangsung.
Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak mengutip retribusi bagi pedagang yang berpartisipasi. "Menurut saya, PRJ Monas kemarin itu pasar malam kampung saya di Belitung yang dipindahkan ke Monas," katanya.
Kekesalan mantan Bupati Belitung Timur itu ditambah dengan banyaknya pedagang kaki lima yang tak terdaftar sebagai peserta Pekan Rakyat Jakarta namun turut berjualan. Akibatnya, Ahok tak mau lagi memberi toleransi, terutama kepada para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Monas. Ia memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengosongkan kawasan Monas dari pedagang kaki lima.
Untuk itu, Ahok menyatakan bakal mengevaluasi penyelenggaraan acara itu pada pekan depan. Evaluasi bertujuan memeriksa kompetensi Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta untuk kembali menyelenggarakan acara serupa pada tahun depan. Jika Dinas Perindustrian dinilai tidak sanggup, ada kemungkinan keputusan pelaksanaan diserahkan kepada Unit Pengelola Monumen Nasional. "Kami akan putuskan pekan depan," ujar Ahok.
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler:
Massa JAT Akui Pukuli Slanker Solo
Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Sony Xperia M2, Ponsel Hiburan Bergaya Premium