Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabupaten Tangerang Kekurangan Dokter Puskesmas  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini mengalami krisis tenaga medis untuk ditempatkan di 43 Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah. Minimnya tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis ini mulai menganggu pelayanan kesehatan di puluhan Puskesmas yang tersebar di 29 Kecamatan di wilayah tersebut."Kami masih sangat kekurangan tenaga medis,"ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen, Selasa 24 Juni 2014.

Tenaga medis yang sangat dibutuhkan saat ini, menurut Zaki, terdiri dari dokter spesialis dan bidan. Pemerintah Kabupaten Tangerang, kata dia, telah melakukan berbagai upaya agar posisi tenaga medis yang dibutuhkan bisa terpenuhi.

Salah satunya dengan cara menambah jumlah formasi untuk tenaga kesehatan setiap ada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil."Tapi peminatnya sedikit sekali, kami tidak tahu mengapa sedikit sekali dokter yang mau bekerja di pemerintahan," katanya.

Bahkan, Zaki melanjutkan, untuk merangsang agar para dokter mau menjadi PNS di Kabupaten Tangerang, ia saat ini sedang mengkaji rencana menaikan intensif para pegawai di bidang kesehatan tersebut."Ada rencana kesana, tapi sedang di kaji dan dilihat kemampuan ABPD," kata Zaki.

Minimnya peminat tenaga kesehatan ini, diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaendi. Menurutnya, hal ini terlihat dari jumlah pendaftar CPNS pada tahun lalu. "Cuma 45 orang pendaftarnya,"kata Naniek. Hal ini sangat berbeda dengan peminat CPNS dari jalur umum. Ketika tes, kata dia, hanya 15 orang yang menjadi peserta. "Itupun dari 15 orang, hanya 10 yang mengembalikan formulir, padahal 30 tempat tersedia," kata Naniek.

Kebutuhan tenaga medis yang paling mendesak saat ini, menurut Naniek, adalah dokter yang ditempatkan di Puskesmas. Saat ini, kata Naniek, 43 Puskesmas rata rata hanya diisi 2-3 dokter. "Padahal idealnya, setiap Puskesmas tersedia 5 dokter,"katanya. Apalagi, ia melanjutkan, dari 43 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang 11 diantaranya bersertifikasi ISO, 7 rawat inap, 6 melayani persalinan dan 30 non rawat inap sangat membutuhkan banyak dokter.

Bahkan, kata Naniek, ada sebuah Puskesmas yang baru ditinggal pindah dokter spesialis kandungan yang membuat layanan kesehatan di Puskesmas itu sempat terganggu.Naniek berharap ada solusi yang cepat dalam menuntaskan masalah krisis tenaga kesehatan di Kabupaten Tangerang ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tangerang Yani Sutisna mengatakan sudah mengirimkan analisa beban kerja ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Perlima tahun, kata Yani, butuh 10 ribu lebih pegawai untuk mengisi persyaratan formasi dari umum. "Pusat meminta kami untuk membuat analisa kebutuhan pegawai untuk formasi unum yang dilampirkan dengan analisa beban kerja dan jabatan. Masalah dipenuhi kekurangan pegawainya atau tidak kami tidak tahu," katanya.

Hingga kini, kata Yani, prioritas Kabupaten dalam memenuhi kebutuhan pegawai masih mengutamakan tenaga medis dan tenaga pendidik atau guru. Untuk tenaga kesehatan yang ada dari kebutuhan 2.212 orang, baru tersedia 1.276 orang."Kurang 936 orang."

JONIANSYAH

Berita Terpopuler:
Akil Mochtar Minta Kewarganegaraan Dicabut 

Jokowi Presiden, Risma Tak Mau Jadi Wakil Ahok 

Diduga Menipu, Bos Cipaganti Ditahan Polisi  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

42 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


Massa dari Berbagai Organisasi Profesi Turun ke Jalan Tolak RUU Kesehatan

5 Juni 2023

Sejumlah tenaga kesehatan saat melaksanakan aksi  dengan menyerukan penolakan atas Rancangan Undang-Undang Kesehatan (RUU) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. TEMPO/ HANIFAH DWIJAYANTI
Massa dari Berbagai Organisasi Profesi Turun ke Jalan Tolak RUU Kesehatan

Massa dari berbagai organisasi profesi yang berunjuk rasa di Gedung DPR hari ini menolak pembahasan RUU Kesehatan di DPR.


Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

25 Mei 2023

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

Ketua umum PB-IDI menyebut sejumlah alasan dokter enggan bekerja di wilayah pedesaan dan terpencil sehingga berdampak pada layanan kesehatan.


Pemicu Banyak Negara Kekurangan Tenaga Kesehatan

29 April 2023

Sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai organisasi kesehatan membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 28 November 2022. Dalam aksi tersebut mereka menolak RUU Kesehatan Omnibus Law yang saat ini masuk dalam Prolegnas prioritas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemicu Banyak Negara Kekurangan Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang kurang menjadi masalah berbagai negara di dunia, bukan hanya di Indonesia. Ini sebabnya.


IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Disetop, Ini Alasannya

10 April 2023

Pimpinan serta Anggota Baleg DPR RI saat penandatanganan dokumen usai Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyetujui RUU Kesehatan menjadi inisiatif DPR. Foto: Geraldi/nr
IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Disetop, Ini Alasannya

IDI mendesak pembahasan RUU Kesehatan disetop karena alasan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis.


Kemenkes Luncurkan SATUSEHAT, Pangkas Pelaporan Kesehatan dari Puskesmas

28 Februari 2023

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. Rapat tersebut membahas kondisi terkini kasus Hepatitis akut dan langkah-langkah penanganannya, membahas persiapan transisi pandemi menuju endemic termasuk penanganan emerging desease, dan membahas penjelasan persiapan pelaksanaan vaksinasi di Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemenkes Luncurkan SATUSEHAT, Pangkas Pelaporan Kesehatan dari Puskesmas

SATUSEHAT adalah salah satu cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien ke dalam satu platform Indonesia Health Services.


Konser Dewa 19 di JIS, 170 Tenaga Medis dan 10 Ambulans Disiapkan

4 Februari 2023

Masyarakat sedang mengantri penukaran tiket fisik Jakarta Hajatan di pintu masuk barat Jakarta International Stadium (JIS), Jumat 24 Juni 2022. TEMPO/Annisa Apriliyani
Konser Dewa 19 di JIS, 170 Tenaga Medis dan 10 Ambulans Disiapkan

Konser Dewa 19 di JIS akan dimulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.


Meski Dilarang PBB, Tenaga Medis asal Korea Utara Mulai Bekerja di RS Libya

15 Januari 2023

Sejumlah tim medis memberikan pertolongan pada bayi setelah pasukan Libya membersihkan ISIS dari kawan Ghiza Bahriya saat berada di rumah sakit di Sirte, Libya, 6 Desember 2016. REUTERS/Hani Amara
Meski Dilarang PBB, Tenaga Medis asal Korea Utara Mulai Bekerja di RS Libya

Penempatan mereka di Libya melanggar resolusi PBB yang berlaku pada 2019, yang melarang pekerja Korea Utara bekerja di luar negeri.


Berhenti Beroperasi Mulai Hari Ini, Begini Kondisi Terkini RSDC Wisma Atlet Kemayoran

31 Desember 2022

Petugas kesehatan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran membawa barang miliknya saat akan meninggalkan rumah sakit tersebut di Jakarta, Sabtu 31 Desember 2022. Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi diberhentikan secara bertahap karena tidak adanya pasien yang dirawat mulai Sabtu 31 Desember namun gedung tower 6 masih beroperasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Berhenti Beroperasi Mulai Hari Ini, Begini Kondisi Terkini RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup bertahap mulai hari ini, Sabtu, 31, Desember 2022.


BRIN Luncurkan Teknologi Pengenalan Wicara untuk Pendiktean Medis

29 November 2022

Contoh dari dari peserta yang menggunakan  Sistem Pengenalan Wicara untuk Pendiktean Medis (SPWPM). (Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur)
BRIN Luncurkan Teknologi Pengenalan Wicara untuk Pendiktean Medis

Untuk mendorong transformasi digital layanan kesehatan di rumah sakit seluruh Indonesia, BRIN telah melakukan kerja sama lisensi dengan mitra.