TEMPO.CO, Jakarta - Beredar pesan berantai berisi peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan atas ancaman pengeboman oleh keompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sejumlah tempat ramai di Jakarta. Pesan itu berbunyi pengeboman dilakukan antara 2 dan 10 Agustus 2014. Disebutkan juga ISIS telah merekrut anggota asal Indonesia untuk melaksanakan jihad dengan mengincar tempat-tempat ramai.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menampik isi pesan berantai tersebut. "Itu tidak benar. Tidak ada ancaman pengeboman sampai saat ini," ujar Rikwanto saat dihubungi, Rabu, 6 Agustus 2014. Rikwanto memastikan kabar itu hoax alias bohong. Dia meminta masyarakat tidak panik. Namun Rikwanto juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. (Baca: Pemerintah Blokir 27 Video ISIS di Internet)
Dalam pesan yang tersebar tersebut, tertera logo grup hotel Accor. "Mohon tingkatkan keamanan hotel-hotel Anda dan pastikan keselamatan tamu, karyawan, dan properti hotel," kata Gerard Guillouet, Chief Operating Officer Accor Hotels Group Malaysia, Indonesia, dan Singapura, seperti dilansir dalam pesan tersebut. Hingga kini, Tempo masih berusaha mengkonfirmasikan pesan berantai tersebut kepada perwakilan grup Accor. (Baca: Enam Wilayah Indonesia Waspada Penyebaran ISIS)
Sementara itu, Ketua Hubungan Luar Negeri Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jon A. Masli mengaku kaget mendengar hal tersebut. "PHRI belum mendapat laporan dari hotel-hotel yang menjadi anggota kami," ujar Jon ketika dihubungi Tempo, Rabu, 6 Agustus 2014.
Jon menambahkan, pihaknya juga belum mendapat laporan dari Accor. "Hotel Accor masuk ke dalam anggota PHRI, tapi kami belum mendapatkan kabar dari mereka," katanya. (Baca: Menag: ISIS Tak Boleh Berkembang di Indonesia)
Namun Jon membenarkan informasi bahwa PHRI memang meminta anggota-anggotanya untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan dalam menghadapi masa pemilihan presiden kemarin. Permintaan PHRI tersebut, Jon melanjutkan, menindaklanjuti sosialisasi yang telah dilakukan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. (Baca: Jejak ISIS di Indonesia)
NURIMAN JAYABUANA | PAMELA SARNIA
Berita Lainnya:
Polri Tegaskan ISIS Bertentangan dengan Pancasila
Ketua MK: ISIS Melanggar Konstitusi Indonesia
Jalaluddin: Sasaran Baiat ISIS di Indonesia