TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak punya jurus jitu untuk menghadang para pendatang. Saking mumetnya menghadapi para pendatang, ia pun sempat melontorkan guyonan perihal cara menangani kaum urban itu. "DKI mau dipagari, kunci pake gerbang," katanya di Balai Kota, Jumat, 8 Agustus 2014.
Ia mengatakan tahun ini pemerintah DKI tidak akan mengadakan operasi yustisi. Karena, menurut dia, operasi yustisi yang selalu digelar setiap tahun tidak efektif. "Operasi yustisi dilakukan sudah berapa tahun. Menghasilkan tidak, sih?" ucap mantan Wali Kota Solo itu. (Baca: Ini Alasan Jokowi Tak Gelar Operasi Yustisi)
Menurut dia, mencari solusi untuk mengatasi para pendatang tidak hanya tugas Jakarta. Namun juga pemerintah pusat. "Saya sudah sampaikan. Dorong peredaran uang ke daerah dan investasi," ujarnya.
Dengan mendorong investasi dan peredaran uang ke daerah, ia melanjutkan, tersedia lapangan kerja di daerah. "Kalau tidak gitu, semua orang masuk ke kota, tidak hanya ke Jakarta, ke kota lainnya juga akan masuk," kata presiden terpilih itu. "Orang memandang Jakarta ini banyak lapangan kerja, padahal tidak seperti itu." (Baca:Ahok: Jakarta Terbuka Bagi Kaum Pendatang)
Sebelumnya, menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea, ada 68.500 orang dari daerah yang bakal menyerbu Jakarta, terhitung dari H+1 sampai H+10. Jumlah tersebut, ia melanjutkan, meningkat hampir 30 persen dibanding tahun lalu, yang hanya 51.500 orang.
"Peningkatannya cukup tajam, sekitar 17 ribu orang," ujarnya. Tapi, meski jumlah pendatang meningkat, menurut dia, hanya 60 persen yang bakal menetap di Jakarta.
ERWAN HERMAWAN
Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan