TEMPO.CO, Depok - Banyak orang menolak masuknya Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam bursa calon Wali Kota Depok dari Partai Keadilan Sejahtera karena dianggap rakus kekuasaan. Namun, di PKS, pencalonan mantan menteri menjadi wali kota dianggap biasa. (Baca: Sejarawan JJ Rizal Dicalonkan Jadi Wali Kota Depok)
"Kan, Wali Kota Nur Mahmudi Ismail juga begitu. Di PKS itu yang penting masuk surga," kata Ketua PKS Kota Depok Muhammad Suparyono saat ditemui Tempo di Balai Kota Depok, Senin, 25 Agustus 2014.
Suparyono mengatakan PKS tidak melihat calon kepala daerah dari eks menteri atau bukan. Di PKS, bisa saja menteri menjadi kepala desa karena kader PKS mementingkan pengabdian kepada masyarakat. "Itu ibadah, jadi bukan ukuran jadi menteri atau tidak," katanya.
Suparyono menambahkan, PKS tidak sama dengan partai lain yang ketika sudah menduduki jabatan tinggi tidak layak lagi menduduki jabatan rendah. "Kami tak melihat itu," katanya. Hal itu sudah dirintis sejak Nur Mahmudi, yang mantan Menteri Kehutanan, menjadi Wali Kota Depok dua periode.
Seperti diketahui, PKS menetapkan tujuh nama bakal calon Wali Kota Depok dari 30 nama yang diajukan. Mereka adalah Tifatul Sembiring, Nur Azizah Tamhid (istri Nur Mahmudi Ismail), Sohibul Iman (Wakil Ketua DPR), Imam Budi Hartono (eks DPRD Jawa Barat), Wakil Wali Kota Depok Idris Abdus Somad, Ketua PKS Depok Suparyono, dan Sahfan Badri Sampurno. "Tujuh nama itu ditetapkan oleh DPP PKS pada Jumat (pekan lalu)," katanya.
Menurut Suparyono, ketujuh nama tersebut memiliki peluang yang sama, termasuk Nur Azizah Tahmid. Nur memiliki peluang baik karena merupakan istri Wali Kota Nur Mahmudi. "Tapi dukungan itu akan terlihat pada pemira internal 31 Agustus nanti," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi