TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan konsorsium PT Jakarta Tollroad Development (JTD) bakal menandatangi perjanjian kerja sama (PKS) pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Pembangunan bakal dimulai pada awal 2015 dan selesai akhir 2017.
"Pemerintah menganggarkan Rp 3 triliun dari APBD 2015 untuk pembebasan lahan," kata Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah di Balai Kota, Selasa, 2 September 2014. Adapun dana pembangunan Rp 42 triliun berasal dari urunan enam kontraktor yang tergabung dalam konsorsium PT Jakarta Tollroad Development (JTD), yaitu Jakarta Propertindo, Jaya Konstruksi, dan Pembangunan Jaya Ancol. (Baca: CMNP Bidik Enam Ruas Tol Dalam Kota)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan enam ruas tol selesai dalam tiga tahun. "Kalau tidak selesai dalam tiga tahun, kami akan ambil alih saja," katanya. Pihaknya akan membuat kontrak yang mengatur soal pembagian tugas. "Mereka mesti kasih koridor Transjakarta, membangun eskalatornya, dan menyelesaikan pembangunannya sampai Bekasi," katanya.
Keenam ruas tol tersebut akan digunakan untuk penambahan koridor Transjakarta. Setidaknya ada enam koridor yang akan melintas di enam ruas tol itu. Di luar negeri, katanya, tidak ada pemerintah yang mampu membangun jalan untuk mobil pribadi. Kalau ada enam ruas jalan tol, pemerintah harus dapat enam ruas jalur Transjakarta yang dilengkapi eskalator.
"Nanti akan ada 9 jalur busway layang dan 12 koridor di bawah," kata Ahok.
Saefullah menegaskan, pembangunan enam tol harus dikerjakan secara bersamaan karena pembangunan dengan cara mencicil tidak berdampak berkurangnya kemacetan. Dia menjelaskan, enam ruas tol tidak akan mengurangi estetika.
Dia mengatakan pihaknya akan membangun sebaik mungkin sesuai dengan estetika. "Yang jelas, akan luar biasa, orang dari Jakarta Barat ke Jakarta Timur tidak terhalang lampu merah. Yang punya rute barat-timur, selatan-utara bisa bebas jalan," katanya berpromosi.
Pembangunan enam ruas jalan tol itu digagas sejak 2007 pada era Gubernur Fauzi Bowo. Awalnya, pembangunan diprioritaskan untuk dua ruas, yakni Semanan-Sunter dan Sunter-Bekasi Raya, dengan nilai investasi Rp 17,1 triliun. Adapun pada tahap kedua bakal dibangun ruas tol Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu dengan nilai investasi Rp 12,91 triliun. Pada tahap ketiga, rencananya ruas Tanah Abang-Ulujami serta Pasar Minggu-Casablanca direncanakan dibangun mulai 2018 dengan nilai investasi Rp 5,71 triliun.
ERWAN HERMAWAN