Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

60 Ribu Warga Depok Tak Lulus Sekolah  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Seorang guru sedang mengajarkan murid kelas anak jalanan yang mengikuti program Kejar Paket A gratis untuk mendapatkan ijazah SD di SD Yayasan Beribu di Bandung, Jawa Barat, (10/1). 25 anak jalanan tingkat SD aktif mengikuti kelas gratis 3 kali seminggu dengan enam guru pendamping. TEMPO/Prima Mulia
Seorang guru sedang mengajarkan murid kelas anak jalanan yang mengikuti program Kejar Paket A gratis untuk mendapatkan ijazah SD di SD Yayasan Beribu di Bandung, Jawa Barat, (10/1). 25 anak jalanan tingkat SD aktif mengikuti kelas gratis 3 kali seminggu dengan enam guru pendamping. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Sekitar 60 ribu warga Depok belum memiliki ijazah. Karena itu, pemerintah menyisir wilayah tersebut untuk diikutkan dalam program belajar Kejar Paket A, B, dan C.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila mengatakan dinasnya akan menjaring 20 ribu warga dari berbagai tingkatan untuk tahap awal. Pada 2015 ditargetkan seluruh warga Depok sudah mengantongi ijazah.

"Diperkirakan ada 40-60 ribu warga yang belum punya ijazah, rata-rata kalau yang sudah di atas 20 tahun wajib kita jaring," kata Herry, Senin, 8 September 2014.

Herry mengatakan optimalisasi penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar-Mengajar (PKBM) ini sesuai dengan program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan Depok. Tujuannya, warga yang belum mengenyam pendidikan bisa belajar melalui PKBM hingga mengantongi ijazah yang bisa diperlukan untuk masa depan. "Dengan optimalisasi PKBM, kita menjaring warga yang belum memiliki ijazah," katanya.

Menjaring warga untuk kembali belajar bukan hal mudah, apalagi bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Namun Dinas Pendidikan optimistis target 2015 seluruh warga Depok mengantongi ijazah tercapai. Untuk itu, sejak Mei lalu, pemerintah gencar menyisir pelosok Depok untuk menjaring warga yang belum berijazah. "Sistemnya jemput bola. Kami jaring mereka baik di terminal, mal-mal, dan seluruh lapisan kami akan jangkau," kata Herry.

Herry mengatakan keseluruhan proses PKBM itu dibiayai oleh pemerintah. "Termasuk saat ujian, semuanya gratis," kata Herry. Meski pemerintah memprioritaskan program ini bagi warga Depok, tidak menutup kemungkinan warga daerah di sekitar Depok pun ikut merasakannya.

Menurut dia, seluruh warga Depok wajib mengantongi ijazah untuk berbagai keperluan. Seperti melamar pekerjaan, pengajuan kredit di bank, dan urusan administrasi kependudukan. Saat ini warga yang belum berijazah bisa terhambat. "Intinya, untuk menaikkan taraf hidup warga," katanya.

Pada 2 September lalu, pemerintah menjaring anak putus sekolah di Terminal Depok. Terminal dipilih karena masyarakat berpendidikan rendah dan putus sekolah cukup banyak di sana. Dinas Pendidikan pun membuka stan di terminal agar masyarakat dapat mendaftarkan diri.

Di stan tersebut tersedia pendaftaran sesuai jenjang yang ingin dipilih masyarakat. Paket A diperuntukkan bagi mereka yang belum memiliki ijazah SD; Paket B bagi mereka yang belum memiliki ijazah SMP; dan Paket C bagi mereka yang belum memiliki ijazah SMA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail berharap penjaringan anak-anak putus sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan berjalan lancar. Meski tidak menyebutkan angka anggaran yang dialokasikan, Nur Mahmudi menegaskan semua pembiayaan ditanggung pemerintah. "Kami telah mengalokasikan APBD untuk menyukseskan wajib belajar 12 tahun ini di Kota Depok," katanya.

Menurut dia, masyarakat akan memiliki kesempatan kerja yang lebih baik jika punya ijazah pada tingkatan pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan, kata dia, merupakan pembangunan nonfisik bagi masyarakat. "Karena kita harus mempersiapkan diri menyambut datangnya ASEAN Economic Community," katanya.

Nur Mahmudi menjelaskan, pada ASEAN Economic Community nanti, persaingan dan tantangan semakin besar. Karena itu, masyarakat perlu dibekali pendidikan dan keterampilan yang memadai. "Target pendataan kejar Paket A, B, dan C ini tidak terhingga. Semakin banyak, semakin bagus," ujarnya. Pemerintah akan mengutamakan nasib warganya. "Tapi, jika ada masyarakat dari wilayah sekitar mendaftar, tetap akan diterima."

ILHAM TIRTA

Terpopuler:
Bima Arya Ingin Balai Kota Bogor Dipindah
Mulai Hari ini, Parkir Liar Didenda Rp 500 Ribu 
Hati-hati, Parkir Sembarangan Didenda Rp 500 Ribu
Denda Parkir Liar Akan Berlaku di Lima Titik Ini 
Tertarik Jadi PNS DKI, Ini Syaratnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sahira Hotels Group Berkolaborasi Tangani Anak Putus Sekolah di Bogor Raya

2 hari lalu

Manajemen Sahira Hotels Group bersama pengurus PKBM Bakti Nusa
Sahira Hotels Group Berkolaborasi Tangani Anak Putus Sekolah di Bogor Raya

Sahira Hotels Group berkomitmen untuk mendukung program pemenuhan hak anak, terutama dalam hal pendidikan.


Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

Acara pemecahan rekor MURI sehari tanpa nasi di Depok melibatkan puluhan ribu orang. Belasan siswa pingsan karena lemas


Kabupaten Tangerang Catat 21 Ribu Siswa Putus Sekolah dengan Berbagai Alasan

15 November 2023

Ilustrasi foto pelajar SMP.
Kabupaten Tangerang Catat 21 Ribu Siswa Putus Sekolah dengan Berbagai Alasan

puluhan ribu pelajar yang putus sekolah itu merupakan data hingga Oktober 2023.


Cerita Bayu, Santri yang Ingin Terus Sekolah Demi Jadi Pengusaha dan Guru Ngaji

15 November 2023

Bayu Muhammad Ridlo, pelajar kelas XI SMA Negeri 1 Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Provinsi D.I. Yogyakarta, merupakan salah seorang penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP). Dok. Kemendikbud
Cerita Bayu, Santri yang Ingin Terus Sekolah Demi Jadi Pengusaha dan Guru Ngaji

Menurut Bayu, bantuan PIP sangat berarti untuk melanjutkan sekolah.


UNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik

3 Oktober 2023

Tentara mengawal konvoi pemimpin baru Burkina Faso Ibrahim Traore saat tiba di televisi nasional dengan kendaraan lapis baja di Ouagadougou, Burkina Faso 2 Oktober 2022. REUTERS/Vincent Bado
UNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik

Menurut laporan UNICEF, jutaan anak di Burkina Faso putus sekolah karena ketidakamanan yang disebabkan oleh konflik.


Jajaran Dinas Pendidikan dan Kepala SMA/SMK di Jawa Timur Wajib Jadi Orang Tua Asuh

1 Agustus 2023

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Jajaran Dinas Pendidikan dan Kepala SMA/SMK di Jawa Timur Wajib Jadi Orang Tua Asuh

Dari program ini, anak putus sekolah dan berasal dari keluarga tidak mampu yang diangkat oleh orang tua asuh bisa sekolah di tingkat SMA/SMK.


700 Anak SMP di Pandeglang Putus Sekolah, Penyebabnya Bullying Hingga Kekerasan Seksual

29 Juli 2023

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
700 Anak SMP di Pandeglang Putus Sekolah, Penyebabnya Bullying Hingga Kekerasan Seksual

Ada banyak faktor yang menyebabkan anak putus sekolah di Pandeglang.


52 Anak Tidak Sekolah di Kota Magelang Ditangani, Ada karena Faktor Ekonomi Hingga Trauma

9 Juli 2023

Ilustrasi pendidikan di sekolah.
52 Anak Tidak Sekolah di Kota Magelang Ditangani, Ada karena Faktor Ekonomi Hingga Trauma

Sebanyak 52 anak tidak sekolah (ATS) tersebar di tiga kecamatan dan 17 kelurahan di Kota Magelang.


PPDB DKI Disebut Berpotensi Sebabkan Hampir 170 Ribu Anak Putus Sekolah Tahun Ini

21 Juni 2023

Petugas melayani orang tua murid yang berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PPDB DKI Disebut Berpotensi Sebabkan Hampir 170 Ribu Anak Putus Sekolah Tahun Ini

Kopaja beberkan persoalan di PPDB DKI dan PPDB Bersama.


Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

20 Juni 2023

Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep saat ditemui di Pura Mangkunegaran Solo, Sabtu, 21 Januari 2023 TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Depok Nuroji menyatakan partainya masih fokus pada pilpres dan menganggap dukungan buat Kaesang hanya gimik