TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih bungkam saat ditanya tentang rencana pembangunan enam ruas jalan tol di Ibu Kota. Bukannya menjawab, Jokowi malah nyengir sembari berlalu menuju mobil Innova hitam B-1124-BH. (Baca: Enam Ruas Jalan Tol Dikebut untuk Asian Games)
Setelah duduk di dalam mobil, Jokowi tetap emoh menjawab soal pembangunan enam ruas jalan tol yang pernah ditentangnya dahulu. Dari dalam mobil, Jokowi malah memberikan kesempatan bagi wartawan untuk mengajukan pertanyaan lain. (Baca: Ahok Kebut Pembangunan Enam Ruas Jalan Tol Jakarta)
Jokowi kemudian menjawab pertanyaan tentang persiapan pengumuman kabinet 15 September nanti. Jokowi mengatakan sampai saat ini belum menentukan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinetnya. "Belum dapat," ujarnya singkat, Selasa, 9 September 2014. (Baca: Ternyata Proyek 6 Jalan Tol Tak Punya Jalur Khusus Bus)
Saat berkampanye sebagai calon Gubernur DKI dalam pilkada 2012, Jokowi menyatakan menolak pembangunan enam ruas jalan tol di Jakarta. Jokowi menilai pembangunan jalan tol tidak akan mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Hal itu justru menambah keinginan warga membeli kendaraan pribadi. (Baca juga: Lanjutkan Proyek Enam Ruas Tol, Ini Alasan Ahok)
Namun, setelah menjadi gubernur, Jokowi luluh. Setelah diberi penjelasan panjang-lebar oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jokowi mengatakan proyek senilai Rp 42 triliun itu wajib dikerjakan. "Setelah tadi dijelaskan oleh Pak Menteri, memang kita ini ada dua kekurangan, yaitu kurang jalan dan transportasi umum. Dan memang benar kurang banyak," kata Jokowi, Januari 2013.
Pembangunan enam ruas jalan tol di Ibu Kota dibagi dalam empat tahap. Rencananya, pembangunan selesai pada 2022. Pembangunan tahap pertama mencakup ruas Semanan-Sunter dengan panjang 17,88 kilometer dan nilai investasi Rp 9,76 triliun serta Sunter-Bekasi Raya (11 kilometer-Rp 7,37 triliun).
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu (11,38 kilometer-Rp 5,96 triliun) dan Kemayoran-Kampung Melayu (9,65 kilometer-Rp 6,95 triliun).
Tahap ketiga, Ulujami-Tanah Abang (8,27 kilometer-Rp 4,25 triliun). Terakhir, ruas Pasar Minggu-Casablanca (9,56 kilometer-Rp 5,71 triliun). Pembangunan enam ruas jalan tol itu diserahkan kepada PT Jakarta Tollroad Development.
ERWAN HERMAWAN
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
Begini Cara Jack The Ripper Membunuh Korbannya
Naked Sushi, Makan Sushi di Tubuh tanpa Busana
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf