TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mempelajari pengelolaan agrobisnis di lahan reklamasi di Korea Selatan. Agenda ini berkaitan dengan rencana pembangunan tanggul laut raksasa di Teluk Jakarta atau National Coastal Integrated Capital Development (NCICD).
"Saya mau lihat tanggul yang mereka buat," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Selasa, 16 September 2014. Seperti diketahui, selain membangun tanggul laut raksasa, pengembangan kawasan terpadu melalui reklamasi 17 pulau juga termasuk dalam proyek NCICD.
Ahok mengatakan kunjungan ke tanggul raksasa ini disisipkan dalam kunjungan serah-terima penyelenggaraan Asian Games yang berlangsung pada 18-21 September 2014 dari Kota Incheon, Korea Selatan, ke Jakarta. Korea Selatan, kata dia, merupakan satu negara yang berhasil membangun tanggul laut dan memanfaatkan lahan reklamasi untuk pengembangan lahan pertanian. (Baca: Ahok Minta Proyek Giant Sea Wall Dikaji Ulang)
Ahok menjelaskan Korea Selatan tak hanya mengembangkan lahan reklamasi untuk kawasan bisnis dan perumahan. Pemerintah DKI berencana mengadopsi sistem pembangunan The Saemangeum Seawall di sebelah barat daya Semenanjung Korea. Di sana, kata dia, lahan pertanian mendapat luas yang proporsional untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Negeri Ginseng itu.
Melalui kunjungan tersebut, Ahok mempelajari dasar dan kajian Pemerintah Korea Selatan mengizinkan pengembangan pertanian di lahan reklamasi. Dalam perencanaan jangka panjang, ia berujar, pemerintah DKI menargetkan pengelolaan agrobisnis dilakukan pada lima persen dari total lahan reklamasi setiap pulau untuk agrobisnis. "Kami ingin tahu mengapa Korea Selatan berani memberikan lahannya untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian," kata Ahok.
Tak hanya tanggul laut, Ahok berujar juga akan mengunjungi Distrik Gangnam guna mempelajari penataan pedagang kaki lima kawasan itu. "Saya dengar di sana pengaturannya baik sekali," ujar Ahok.
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler:
Ahok Pernah Ditolak di DKI, Jokowi: Saya Sudah Lupa
Ahok Terima Ajakan Hashim Bertemu Prabowo
Jokowi Pertahankan 34 Kementerian dalam Kabinetnya
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi