TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan telantarnya APP, 5 tahun, bocah pengidap kanker di pelipis, disebabkan oleh keterbatasan ruangan kemoterapi. "Ruangan kemoterapi di Gedung A memang terbatas," kata Kepala Humas RSCM Rosita ketika dihubungi Tempo pada Selasa, 30 September 2014.
RSCM menampik pernyataan bahwa pihak rumah sakit menolak merawat APP. "Saya rasa bukan ditolak, tapi kamar kelas 3 memang penuh," katanya. Rosita menjelaskan penjadwalan dilakukan bila pasien sudah mendapatkan ruangan. "Bagaimana mungkin sudah dijadwalkan tapi tidak ada kamarnya."
Sebelumnya, APP sudah dijadwalkan untuk mendapatkan kemoterapi pada Jumat, 26 September 2014, dengan nomor urut dua. Namun, ketika dicek ke dokter di RSCM pada Kamis pagi, keluarga APP menemukan nomor urut antrean kemoterapi APP berubah menjadi nomor 19. (Baca: Bocah Pengidap Kanker Dipingpong Rumah Sakit)
Rosita mengaku belum mengetahui penyebab nomor urut APP bisa berubah. "Saya belum mengetahui apa penyebabnya. Saya harus menemui pasien dan dokter yang menanganinya terlebih dulu," kata Rosita.
Menurut dia, selama ini dokter hematologi yang berwenang memberikan nomor urut untuk pasien kemoterapi. "Tapi saya juga belum tahu pasti siapa dokter yang mengubah nomor urut itu," ujarnya.
Rosita mengatakan, kalau sudah dijadwalkan dan mendapatkan nomor urut, pihak rumah sakit tentu mengupayakan kamar untuk pasien. "Tapi kami juga menyesuaikan dengan pasien sebelumnya karena ruangannya terbatas, terutama untuk yang khusus anak," dia menjelaskan.
Untuk menyelesaikan masalah ini, RSCM berniat menerima APP kembali. "Akan lebih baik kalau pasiennya menemui Humas RSCM terlebih dulu supaya saya bisa konfirmasi ke dokter anak yang bersangkutan," ujarnya.
PAMELA SARNIA
Baca juga:
Carlos: Casillas Menjadi Sejarah Real Madrid
Demonstran Hong Kong Kuasai Jalanan
Di Maria Tak Ingin Pensiun di MU
Jokowi Segera Ajukan Pengunduran Diri Ke Presiden