TEMPO.CO , Jakarta:Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti,Yayat Supriyatna, mengatakan pemerintah harus lebih memperhatikan kritik sosial yang santer beredar berupa meme parodi kota Bekasi di berbagai media sosial. Menurutnya perlu segera dicarikan solusinya untuk mengatasi kondisi lingkungan Bekasi.
"Sebetulnya ini kritik sosial masyarakat yang semakin tidak nyaman tinggal di kota Bekasi, yang dulunya sejuk dan enggak macet, sekarang sebaliknya," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 12 Oktober 2014.(Baca:Diejek Netizen, Begini Jawaban Bekasi di Twitter)
Menurut Yayat, gaya kritik di media sosial ini mirip seperti di Rusia dahulu yang tertuang dalam buku 'Mati Ketawa Cara Rusia'. Namun, bukan pula berarti 'Mati Ketawa Cara Bekasi', tetapi cenderung auto kritik kepada kinerja pemerintah.
Sebenarnya, kondisi Bekasi tak jauh berbeda dengan Jakarta, Depok, dan Tangerang. Namun, Bekasi lebih banyak dibully karena mengalami transformasi yang relatif cepat. Dulu, Bekasi masih mempunyai banyak sawah dan cuaca sejuk. Kini cuacanya sangat panas karena banyak pembangunan perumahan dan minimnya lahan terbuka hijau.
Bekasi yang dahulu tidak macet, sekarang hampir di seluruh wilayah Bekasi penuh sesak. Penyebabnya, banyak pendatang baru yang tinggal di Bekasi, tetapi kerja di Jakarta. (Baca: Bekasi Butuh Revitalisasi Taman)
Tak hanya itu, sistem transportasi publik di Bekasi belum dibangun dengan baik. Sehingga sebagian besar warga Bekasi memilih menggunakan kendaraan pribadi. Kereta listrik dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya, kata Yayat, tak sebagus yang ada dari arah Bogor ke Jakarta atau sebaliknya. "Kritik seperti ini biasa-biasa saja dan berpotensi terjadi di kota lain, yang terpenting adalah pemerintah harus segera berbuat untuk perubahan," ujar Yayat.
DEWI SUCI RAHAYU
Baca juga:
Lava Pijar Diduga Penyebab Kebakaran Hutan Lindung
Pengamat: Koalisi Merah Putih Harusnya Bubar
70 Persen Remaja Mengakses Layanan Aborsi
Kembali Juara Dunia, Begini Reaksi Marquez