TEMPO.CO, Bekasi - Beberapa sopir bus Mayasari Bhakti jurusan Bekasi-Jakarta mengungkapkan pengalamannya melintasi ruas tol yang rawan kemacetan. Di antaranya kemacetan yang paling populer adalah di Jalan Tol Cawang. (Baca: Dirisak, Bekasi Ternyata Artinya Bulan)
"Saya pernah kena macet tiga sampai lima jam, apalagi kalau pagi arah Jakarta atau sore arah Bekasi. Bah, enggak tahan," kata sopir bus Mayasari Bhakti jurusan Bekasi-Senen, Solikhin, di Bulak Kapal, Senin, 13 Oktober 2014. (Baca: Bekasi Dirisak, Ini Kata Warganya)
Biasanya, pria 50 tahun itu mulai menunggu penumpang pukul 06.30 WIB di Bulak Kapal menuju Jakarta. Kemacetan, kata dia, tak dapat diprediksi. Terkadang macet parah, kadang pula ramai lancar. "Sekarang Cawang enggak separah dahulu, tapi tetap saja macet," ujarnya. (Baca: Bekasi Dirisak, Mirip 'Mati Ketawa Cara Rusia')
Kemacetan tersebut, walhasil menimbulkan perisakan terhadap Kota Bekasi di berbagai media sosial. Salah satu di antaranya ada gambar parodi begini, 'Kalau ke Bekasi, harus bangun pukul 04.00 WIB kalau naik bus Mayasari, jam 05.00 WIB KRL sudah penuh, dan Tol Cawang tidak bergerak mulai pukul 06.00 WIB'. (Baca: Dirisak, Pemkot Bekasi Nilai Tweeps Lebay)
Ali Mustafa, sopir bus jurusan Bekasi-Blok M, mengaku tak pernah merasakan kemacetan yang parah. Kata dia, kemacetan terparah terjadi di Jalan Tol Cawang hingga Semanggi yakni sekitar satu jam. "Sebenarnya jarak Bekasi-Jakarta enggak jauh, macetnya itu yang bikin lama," ujar Ali. (Baca juga: Wali Kota Bekasi: Netizen Tak Paham Orientasi Pembangunan)
Meski demikian, mereka lebih memilih menunggu di kawasan Bulak Kapal, di Jalan Haji Muyadi Joyomartono, ketimbang masuk ke dalam Terminal Induk Bekasi. Alasannya, di terminal, sopir harus menghabiskan waktu untuk antre ngetem dan retribusi tambahan. "Di sini (Bulak Kapal), penumpangnya lebih cepat, jadi enggak perlu menunggu lama," ujar Solikhin.
Setiap bus yang ngetem di Bulak Kapal tak lebih dari 10 menit. Tak jarang dari mereka, justru berpenumpang sedikit. Ini menyebabkan kemacetan di area tersebut. Lalu lintas terlihat amburadul karena banyak bus dan angkutan kota yang berhenti sembarangan.
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
Mark Zuckerberg | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Gerindra Usut Pengkhianatan Kadernya di Pilpres