TEMPO.CO, Jakarta - Nursani, 31 tahun, penambal ban di ruas Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jelambar, Jakarta Barat, tak pernah kehabisan pelanggan. Sehari-harinya dia menambal lima hingga sepuluh motor dan mobil yang melewati jalan itu. "Ada saja yang datang dari jalur itu dengan ban kempes," kata dia saat ditemui Selasa, 14 Oktober 2014.
Ternyata, pelanggan Nursani kebanyakan adalah korban ranjau paku di jalan layang Tubagus Angke. Saat menambal, ia menemukan benda-benda unik menancap di ban sepeda motor atau mobil pengendara. Mulai dari pecahan kaca, potongan tusuk sate, hingga paku payung. "Lebih sering ketemu pecahan kaca. Kadang panjangnya sampai dua sentimeter," katanya. (Baca:Pemudik Sepeda Motor Keluhkan Tukang Tambal Ban)
Menurut Nursani, jalan layang sepanjang 600 meter itu memang rawan ranjau paku sejak lima tahun terakhir. Ramainya korban ranjau paku di flyover mulai terjadi lagi selama tiga bulan belakangan. Dia menduga ranjau paku itu dijadikan modus perampokan seperti yang terjadi bulan lalu. Sebuah mobil yang dinaiki empat perempuan datang karena ban mobilnya kempes pukul 21.00 WIB.
Selang beberapa menit, kata Nursani, dari arah yang sama ada dua motor yang dinaiki empat orang pria juga berhenti. Mereka kemudian meminta mengecek ban salah satu motor. Belum sempat dicek, salah satu dari para pengendara motor itu rupanya mengambil tas di dalam mobil perempuan tadi. “Mereka melesat, mengendarai motornya. Saking cepatnya, pemilik tas itu enggak sempat berteriak.” (Baca: Tips Menghindari Ranjau Paku)
Dian Triningsih, salah satu warga yang rutin melewati jalan layang tersebut, mengaku sudah empat kali ban motornya kempes setelah melewati jalan itu hanya dalam dua pekan. Satu kali di antaranya ia terpaksa harus mengganti ban dalam karena ban sepeda motornya sobek. “Untung waktu itu kena ranjau pas pagi, jadi tidak ada musibah sampai dirampok,” kata dia.
Kini ia punya trik agar bisa lolos dari ranjau di jalan tersebut dengan mengambil jalur tengah. Kalau sepeda motor melewati pinggir jalan, maka lebih sering terkena ranjau paku. Namun, ia mengaku tetap resah dengan ranjau paku di jalan tersebut. “Kalau pulang malam, saya tidak melewati jalan ini.” (Baca: Ciri Daerah Rawan Ranjau Paku)
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Ipung Purnama menyatakan akan segera merazia kembali jalan layang Tubagus Angke. “Selama ini kami luput merazia lagi karena tidak ada laporan. Mungkin karena masyarakat membiarkan,” kata dia.
Menurut dia, pelaku penebar ranjau sekarang menggunakan kaca sehingga sulit dibersihkan dengan magnet. Razia paku tidak hanya dengan magnet, tapi juga menyapu jalan. Menurut dia, di Jakarta Barat, ada beberapa titik rawan ranjau paku, yaitu di jalan layang Roxy, jalan layang Slipi, ruas jalan Daan Mogot di sekitar Jembatan Gantung hingga Biskuit, serta dari arah lampu merah Slipi ke arah Tomang. “Kami akan jaga terus daerah-daerah rawan ranjau dan akan dirazia secara rutin.”
INDRI MAULIDAR
Baca juga:
Mengaku Korban ISIS, Warga Irak Ngontrak di Depok
Sir Alex Ferguson Sadar Kamera
Bekas Buruh Rokok, Pesangon Banyak Tapi Bingung
LG G3 Versi LTE Hadir di Indonesia
Jokowi Umumkan Struktur Kabinet pada 20 Oktober