TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Gatot Setyowaluyo mengatakan pihaknya tidak mengalami kerugian sejak Sea World Indonesia ditutup. Sebab, kontribusi Sea World tak lebih dari dua persen dari pendapatan tahunan Ancol.
"Enggak sampai dua persen dari laba bottom line kami, kok. Jadi, tidak banyak mempengaruhi performance keuangan kami," kata Gatot saat konferensi pers di Restoran Telaga Sampireun, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca: Ancol Bakal Buka Sea World Baru)
Dalam satu tahun, pendapatan Ancol mencapai Rp 1,3 triliun per tahun. Selama 20 tahun kemarin, Ancol mendapat royalti lima persen dari penjualan tiket Sea World dan enam persen dari makanan dan souvenirnya. (Baca: Sea World Tak Mengerti Apa Maunya Ancol)
Selain itu, Gatot mengaku tak ada penurunan pengunjung. Sejak Sea World ditutup, jumlah pengunjung ke Ancol relatif stabil. Jumlah ini dihitung berdasar pengunjung dari pintu gerbang masuk. (Baca: Berapa Ongkos Bikin Sea World?)
Di hari kerja, jumlah pengunjung berkisar 30 ribu per hari. Sedangkan saat akhir pekan jumlah tersebut naik dua kali lipatnya. "Karena pengunjung, kan, mengunjungi Ancol secara keseluruhan, bukan ke Sea World saja. Masih banyak wahana yang bisa dikunjungi. Hanya saja, fasilitas wahana untuk pengunjung berkurang satu," ujarnya. (Baca juga: Sea World Ditutup, Ancol Akan Ikut Rugi)
Sejak 26 September lalu, Ancol menutup kegiatan komersial Sea World. Dia belum dapat menjelaskan sampai kapan penutupan tersebut berakhir. "Sampai ada itikad baik Sea World."
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspamres Jokowi
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat
Dikunjungi Mbah Moen, Jokowi: Sinyal Koalisi Kuat
Hamdan Zoelva: MK di Titik Terendah