Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

163 Pengemis dan Pengamen di Jakarta Dipulangkan  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pengemis musiman bulan ramadhan berkumpul di kawasan Pasar Baru, Jakarta (12/7). Di bulan Ramadhan jumlah pengemis dan gelandangan yang datang ke Jakarta meningkat jumlahnya. TEMPO/Subekti.
Pengemis musiman bulan ramadhan berkumpul di kawasan Pasar Baru, Jakarta (12/7). Di bulan Ramadhan jumlah pengemis dan gelandangan yang datang ke Jakarta meningkat jumlahnya. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta memulangkan 163 pengamen, pengemis, dan pemulung, atau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, dengan menggunakan tiga unit bus. "Sebanyak 75 orang dipulangkan ke Jawa Barat dan 88 orang ke Jawa Tengah," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Ucu Rahayu, Jumat, 24 Oktober 2014.

Kepala Seksi Rehabilitasi Panti Sosial Dinas Sosial DKI, Prayitno, mengatakan mereka akan dibina di Panti Sosial Margowidodo, Semarang, Jawa Tengah, dan Sub-Unit Rumah Rehabilitasi Bina Mandiri, Palimanan, Jawa Barat. "Mereka diberi pelatihan keterampilan supaya bisa mandiri," katanya.

Namun, dari seluruh PMKS, hanya 75 persen yang dianggap berpotensi mampu menerima pembinaan. "Kebanyakan dari mereka sudah lanjut usia dan mengalami keterbelakangan mental sehingga sulit dibina," katanya.

Sejak Mei hingga Oktober 2014, kata Prayitno, ada 960 PMKS yang dipulangkan ke daerah asalnya. PMKS yang telah dipulangkan jarang kembali lagi ke Jakarta karena kapok. "Hanya 5 persen yang kembali ke Jakarta. Dari rombongan yang dipulangkan saja, hanya empat orang yang sudah dua kali dipulangkan," ujarnya.

Rasa jera diakui salah seorang pengemis wanita yang dipulangkan ke Jawa Tengah. "Saya kapok, mau pulang saja ke anak saya," kata Sarti, 65 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ucu mengatakan jumlah PMKS tahun ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. "Tahun lalu angkanya mencapai 11.000 orang. Tahun ini hingga menjelang akhir tahun ada 9.000 PMKS di Jakarta," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa tiga wilayah Jakarta dengan angka PMKS tertinggi berturut-turut adalah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Di wilayah Jakarta timur, titik rawan PMKS adalah Matraman, Pramuka, Jatinegara, Klender Jogja, Klender perempatan McD, Taman Mini, Pasar Rebo, perempatan Hek, Pusat Grosir Cililitan, dan Universitas Kristen Indonesia.

PAMELA SARNIA



Topik terhangat:

Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Naik Taksi, Putri Jokowi Akhirnya Ikuti Tes CPNS 
Pesawat Australia Mendarat karena Diancam Ditembak
Dalam Hitungan Jam, ISIS Perkosa Wanita Yazidi 30 Kali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

16 Mei 2023

Sejumlah PMKS berbaris saat akan dipulangkan ke kampung halamannya di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Ceger, Cipayung, Jakarta, 9 Juli 2015. Mereka dipulangkan ke kampung halamannya yang berada di kawasan Jawa Barat. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

Apabila orang yang terjaring razia PPKS terbukti tidak memiliki keluarga, dia akan dirujuk ke panti sosial sesuai cluster.


Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

5 November 2022

Petugas Satuan Polisi Pamong Praha (Satpol PP) melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di sekitar Wilayah Menteng, Jakarta, Kamis (19/07). Razia tersebut dilakukan untuk mengurangi gepeng yang menjamur saat bulan suci Ramadhan. TEMPO/Dasril Roszandi
Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menata kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya untuk menyambut pelaksanaan KTT G20.


Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

2 November 2022

Petugas Satuan Polisi Pamong Praha (Satpol PP) melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di sekitar Wilayah Menteng, Jakarta, Kamis (19/07). Razia tersebut dilakukan untuk mengurangi gepeng yang menjamur saat bulan suci Ramadhan. TEMPO/Dasril Roszandi
Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

Gelandangan atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sepanjang Jalan Latuharhary, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ditangkap.


Dinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan

30 Maret 2022

Warga beraktivitas di kolong jembatan kawasan Raden Saleh, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini sempat blusukan dengan menyusuri kolong jembatan di Jakarta. Saat itu, ia menemui banyak pemulung dan gelandangan yang tinggal di bawah kolong jembatan tersebut. TEMPO/Subekti
Dinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan

Ramadan, Dinas Sosial Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas gelandangan dan pengemis di titik keramaian


Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

30 November 2019

Ilustrasi pengemis. freeweekly.com
Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.


Panti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan

8 Januari 2019

Yakub Husein dan Laila Abdurrahim, suami-istri pengungsi asal Sudan sudah tiga minggu tinggal di trotoar depan Rumah Detensi Imigrasi, Jalan Peta Selatan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 8 Januari 2018. Selain mereka, ada 50 pengungsi lain yang bertahan di tempat itu. TEMPO/M Rosseno Aji
Panti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan

Dengan banyaknya panti asuhan, maka beban pemerintah dalam membina anak jalanan, gelandangan, sampai kaum dhuafa, bisa lebih ringan.


Asian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis

13 Agustus 2018

Warga berjalan di lorong terowongan penyeberangan orang bawah tanah di depan stasiun Beos, Jakarta (12/7).  Kurangnya pengawasan pihak terkait lorong ini menjadi tempat pengemis mencari nafkah. TEMPO/Subekti
Asian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis

Ratusan petugas Dinsos DKI mensterilkan 284 titik rawan penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti pengemis dan gelandangan saat Asian Games.


Sandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran

12 Juni 2018

Pengemis musiman bulan ramadhan berkumpul di kawasan Pasar Baru, Jakarta (12/7). Di bulan Ramadhan jumlah pengemis dan gelandangan yang datang ke Jakarta meningkat jumlahnya. TEMPO/Subekti.
Sandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran

Pemprov DKI Jakarta telah meminta Dinas Sosial DKI untuk menanggulangi pengemis musiman di Ibu Kota saat momentum Lebaran.


Sandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?

5 Juni 2018

Pengemis di Jalan Penjernihan Tanah Abang, Jakarta.  TEMPO/Arnold Simanjuntak
Sandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada manusia gerobak dan pengemis.


Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

4 Juni 2018

Santi, 36 tahun, memboyong lima anaknya dari Kuningan, Jawa Barat, untuk mengemis mencari angpao pada perayaan Imlek 2018 di Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, pada Jumat, 16 Februari 2018. FOTO: TEMPO/Alfan Hilmi.
Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.