TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) hari ini (10 November 2014) berencana menggelar unjuk rasa lagi untuk menolak Basuki Tjahaja Purna menjadi Gubernur DKI Jakarta (lihat: Kenapa FPI dan FBR Menolak Ahok?). Massa akan long march dari Bunderan Hotel Indonesia menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan balai kota. Jumlahnya diklaim mencapai 2.500 orang.
Selain massa FPI, hari ini juga ada massa buruh dan mahasiswa yang akan berunjuk rasa di depan Istana Negara pada pukul 11.00-13.00. Aksi tersebut diberi nama Karnaval Buruh, Rakyat Miskin, Mahasiswa. Diperkirakan massa yang mengikuti kegiatan ini mencapai 5.500 orang.
Marlo Sitompul, juru bicara pengunjuk rasa, mengatakan bahwa mereka akan mengajukan beberapa tuntutan dalam unjuk rasa ini. "Kami menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), adanya outsourcing dan kerja kontrak. Kami menuntut upah layak untuk buruh Indonesia, perlindungan sosial tanpa iuran, pendidikan gratis dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga universitas, dan perubahan kriteria miskin versi BPS."
Untuk mengawal jalannya unjuk rasa, polisi mengerahkan tim gabungan. "Kami mengerahkan 1.000 orang untuk pengamanan," kata Kepala Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto, kepada Tempo pada Ahad, 9 November 2014.
PAMELA SARNIA
Berita lain:
Pratikno: Protokoler Istana Kayak Panitia Kawin
Mensesneg Bantah Kritik Yusril Soal Kartu Jokowi
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta