TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Kota Bekasi telah mengungkap sindikat pencurian kendaraan roda empat yang kerap beraksi di kawasan Bekasi. Delapan tersangka ditangkap, satu di antaranya terpaksa ditembak karena melawan saat ditangkap. "Tembakan peringatan tidak diindahkan," Kepala Satuan Reskrim Polresta Bekasi Ajun Komisaris Wirdhanto Hadicaksono, Kamis, 13 November 2014.
Tersangka yang ditembak itu adalah Suharto, 34 tahun. Lelaki itu ditangkap bersama sejumlah rekannya di Indramayu, Jawa Barat. Polisi menyita barang bukti mobil Toyota Avanza yang diduga hasil kejahatan. "Saat kami lacak, keberadaan tersangka ada di pantai Indramayu," kata Wirdhanto.
Menurut Wirdhanto, polisi awalnya meringkus tersangka MH. Dari MH inilah keberadaan Suharto diketahui. Selain mereka, ditangkap juga enam tersangka lain, yaitu SJ (24), JB (33), EJ (28), WB (38), AH (26), dan KF (30) di daerah Demak dan Pekalongan, Jawa Tengah. "Mereka sebagai penadah," kata Wirdhanto.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana subsider 481 KUHP subsider Pasal 480 KUHP tentang kasus pencurian dengan pemberatan. "Ancaman hukuman penjara 7 tahun," ujar Wirdhanto.
Berdasarkan hasil penyidikan, komplotan Suharto itu sudah sepuluh kali beraksi di kawasan Bekasi. Modus mereka adalah mengamati lokasi lalu masuk ke halaman rumah dan mengambil kendaraan korban. Walau ada gerbang di rumah itu, kawanan ini masih berani menerobos.
Wakil Kepala Kepolisian Polresta Bekasi Ajun Komisaris Besar Benny Ganda Sudjana mengatakan, terakhir, para tersangka mengambil Toyota New Avanza warna putih bernomor polisi B-1562-FFZ milik warga bernama Neng Uminah, 48 tahun, akhir pekan lalu, di Kampung Pilar Barat RT 02 RW 05, Desa Cikarang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
"Biasanya, setelah berhasil mencuri, hasilnya langsung dijual," kata Benny. Dari tangan para tersangka, polisi menyita enam mobil berbagai jenis, tujuh sepeda motor, tang, gunting, dan kunci letter T berikut anak kuncinya.
ADI WARSONO
Berita lain:
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...