TEMPO.CO, Bogor - Ratusan pengemudi bus Agra Mas melakukan aksi mogok kerja sejak Senin pagi, 17 November 2014. Akibatnya, ribuan calon penumpang telantar di Terminal Baranangsiang, Bogor. Mereka biasa menggunakan jasa armada tersebut ke sejumlah tujuan di Jakarta dan kota lain.
Anisa Rianti, 21 tahun, salah seorang langganan Agra Mas, mengatakan sudah lebih dari dua jam menunggu tanpa kejelasan. Dia tak bisa beralih ke bus lain sebab satu-satunya angkutan umum yang melayani rute Bogor-Lebak Bulus cuma Agra Mas. "Saya sejak jam lima pagi telantar. Tidak ada kendaraan lain," katanya. (Supir Angkot Demo, Ratusan Penumpang Telantar)
Menurut Kepala Terminal Baranangsiang, Ridwan, penumpukan ribuan calon penumpang bus Agra Mas asal Bogor ke sejumlah tujuan di Jakarta terjadi sejak pukul 04.00. Penyebabnya, semua pengemudi Arga Mas mogok beroperasi. "Penumpukan hari ini sangat parah karena terjadi pada hari Senin pada jam sibuk ketika orang berangkat kerja ke Jakarta dan beberapa tujuan lain," katanya.
Dia mengatakan, dari seluruh armada bus yang beroperasi di Terminal Baranangsiang dengan tujuan di Jabodetabek, Agra Mas yang paling banyak memiliki bus. "PO Agra Mas mendominasi di Terminal Baranangsiang, melayani sejumlah tujuan Jabodetabek dan Karawang," katanya.
Di Terminal Baranangsiang, Agro Mas memiliki 14 bus yang melayani trayek Bogor-Lebak Bulus, 4 jurusan Kampung Rambutan, 10 jurusan Tanjung Priok, dan 24 jurusan Karawang serta Cikarang. "Yang kosong saat ini jurusan Lebak Bulus dan Karawang-Cikarang. Karena trayek ini hanya dilayani PO Agra Mas. Kalau jurusan lain masih bisa dilayani bus dari PO lain," kata dia.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Bogor Kota Komisaris Sahroni mengatakan pihaknya telah meminta bantuan perusahaan bus lain untuk membantu mengangkut calon penumpang yang telantar. Terutama calon penumpang bus yang rutenya hanya dilayani Agra Mas.
M. SIDIK PERMANA
Terpopuler:
5 Orang Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Siswa SMA 109
Bekasi Siap Pangkas Perjalanan Dinas dan Rapat
Tak Semua Warga Ria Rio Bisa Masuk Rusunawa