TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan kepolisian menerapkan siaga I sepanjang malam ini pasca-penetapan kenaikan harga BBM oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan massa atau kondisi yang memanas akibat kenaikan BBM.
"Semua jajaran bergerak. Kami patroli di semua wilayah sepanjang malam ini, terutama penjagaan di SPBU yang buka 24 jam," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 17 November 2014.
Menurut Rikwanto, semua titik SPBU berpotensi terjadi antrean panjang. Sebab, warga berbondong-bondong membeli BBM sebelum harga naik.
Soal titik rawan pergerakan massa, ujar dia, semua berpotensi terjadi kondisi memanas. Namun, hingga kini, ia belum menerima laporan pergerakan massa.
Adapun akun Twitter resmi @TMCPoldaMetro melaporkan, aksi demo menolak kenaikan harga BBM terlihat di depan salah satu gerai makanan cepat saji di Cikini, Jakarta Pusat. Antrean panjang juga terlihat di sejumlah wilayah, seperti Joglo Raya, Jakarta Barat; Kramat Raya, Jakarta Pusat; Tangerang; dan Bekasi.
"Saya belum terima laporan itu. Yang jelas, polisi siaga I untuk pengamanan pasca-pengumuman kenaikan harga BBM," tuturnya.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler:
Jokowi Jadi Koki, Benarkah Australia Menghina?
Modus Malaysia Kuasai Desa di Perbatasan Indonesia
Basmi Mafia Migas, Ini Masukan untuk Faisal Basri
Ada Apa Menteri Susi dengan Tommy Winata?