TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masih belum bisa meniru gaya Presiden Joko Widodo saat menghadapi masyarakat. Ahok--sapaan Basuki--mengaku tak bisa menahan diri untuk tak menyampaikan pendapatnya mengenai warga yang melanggar peraturan.
"Saya akan langsung mengatakan hal pahitnya," kata Ahok, saat menemui warga RT 10 RW 04, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 18 November 2014. (Baca: Jokowi Setuju Lantik Ahok)
Ahok menyampaikan hal tersebut saat mengecek lokasi proyek sodetan yang akan dikerjakan di lingkungan tersebut. Kepada warga, ia meminta agar mereka pindah ke rumah susun sederhana sewa lantaran lokasi tersebut akan digusur untuk proyek sodetan. Ahok menuturkan memilih berterus terang ketimbang menutupi guna menarik simpati warga.
Cara tersebut, kata Ahok, akan tetap dilakukan meski ia masih berniat mencalonkan diri sebagai gubernur pada periode selanjutnya. "Saya memang kasar, tapi saya tak suka membohongi rakyat," kata Ahok.
Ahok meminta warga untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa. Bagi warga yang memiliki lahan dengan sertifikat hak milik, ia mengingatkan agar mereka tak memberikan komisi kepada Panitia Pengadaan Tanah di tingkat pemerintahan kota. "Tolong laporkan ke saya kalau ada yang minta komisi," kata Ahok.
Sebelum tiba di Bidara Cina, Ahok juga menunjukkan sikap blakblakannya di lokasi pengerjaan sodetan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Setibanya di lokasi, warga di seberang sungai meneriaki nama Ahok agar pria asal Belitung Timur menoleh ke arah mereka. Ahok memang menoleh ke arah mereka, namun dia tak mendengar hal yang diucapkan para warga. Ia justru mengomentari tempat tinggal warga. "Ini namanya tinggal di atas sungai," ujar Ahok sambil setengah berteriak. (Baca: Ahok: Warga Jakarta Tinggal di dalam Sungai)
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya:
Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM
Di Negara Ini Harga BBM Turun Tapi Tetap Mahal
Begini, Alasan Harga BBM Dinaikkan pada November