TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jakarta selalu waswas ketika memasuki musim hujan. Mereka dag-dig-dug jika tiba-tiba banjir datang. Selain sistem drainase Ibu Kota yang bermasalah, banjir juga terjadi akibat air limpahan dari Bogor melalui Sungai Ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlihat santai menghadapi banjir kali ini. Ahok memastikan genangan air yang muncul di sejumlah titik di Ibu Kota segera surut. "Saya jamin genangan air enggak sampai berminggu-minggu lagi," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 20 November 2014.
Sedangkan saat Joko Widodo menjadi Gubernur DKI, dia sibuk blusukan ke sejumlah daerah yang tergenang banjir. Berikut ini reaksi Jokowi dan Ahok dalam menghadapi banjir di Jakarta.
16 Januari 2013
Tiga bulan setelah menjabat Gubernur DKI, Jokowi mengunjungi korban banjir di kawasan Kalibata dan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, sambil membawa bantuan buku tulis dan uang. Dia juga mengunjungi korban banjir di Rawa Buaya, Cengkareng, sambil memberi bantuan beras. Selain itu, dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Boediono, ia juga meminta bantuan pusat untuk mengatasi banjir.
17 Januari 2013
Waktu banjir dan hujan mengakibatkan tanggul di Latuharhary jebol, air langsung meluber ke daerah Thamrin dan Bundaran HI. Jokowi mengunjungi Bundaran HI dengan menaiki gerobak. Pada hari yang sama, Jokowi mengadakan rapat darurat yang dihadiri Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta. Rapat, antara lain, memutuskan status tanggap darurat.
Pada saat Jokowi hilir mudik mengurusi tanggul Latuharhary yang jebol, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama diberi tugas untuk mengurusi banjir di Pluit agar air cepat terbuang ke laut. Saat itu, Ahok bersama Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Sujarno mencoba membujuk warga korban banjir di Pluit agar pindah ke pengungsian.
Namun warga memilih berdiam di rumah yang terendam dan meminta relawan serta pemerintah secara rutin mengirimkan bantuan logistik ke rumah mereka. "Mereka minta kami mengantarkan makanan tiga kali sehari. Memangnya kami ini delivery service? Masyarakat jangan manjalah," ujar Ahok sambil menggeleng gelengkan kepala. (Baca: Ini Curhat Ahok Soal Pengungsi Banjir Pluit.)
18 Januari 2013
Selain mondar-mandir ke tanggul Latuharhary, Jokowi menghadiri acara PT Bank BRI (Persero) Tbk di pusat perbelanjaan Senayan City. Pada bagian bawah celana panjang Jokowi tampak cipratan tanah. Adapun Ahok meninjau rumah pompa di Jakarta Utara.
19 Januari 2013
Jokowi mengunjungi korban banjir di Pluit dan Gedung UOB.
15 Januari 2014
Sebelum puncak banjir besar, Jokowi mengunjungi tanggul Situ Pedongkelan yang jebol dan meminta bantuan Kopassus menutup tanggul yang jebol itu. Hari itu juga Jokowi mengeluarkan surat siaga banjir sampai 12 Februari 2014.
17 Januari 2014
Jakarta dilanda banjir besar. Jokowi mengunjungi korban banjir di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, akibat meluapnya Kali Semongol. Jokowi berkeliling menggunakan perahu karet dan berjalan kaki sambil membagikan bantuan buku.
18 Januari 2014
Sejak dinihari, Jokowi berkeliling ke tempat pengungsi banjir, seperti di Otista, sambil membawa sembako dan buku tulis. Siang hari, dia mengunjungi korban banjir di Kelapa Gading dan melihat saluran waduk di sana. Jokowi juga mengunjungi pengungsi di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur. Dia juga blusukan ke Condet yang saat itu dikelilingi banjir.
19 Januari 2014
Dinihari, Jokowi meminta Pintu Air Manggarai dibuka. Kemudian, sejak pagi hingga sore, Jokowi mendatangi Rumah Pompa Air Waduk Pluit, genangan air di fly over dekat Mal Ciputra, kawasan Grogol, dan tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) di samping rel kereta Tanah Abang.
20 November 2014
Saat banjir melanda sebagian Jakarta, Gubernur Basuki melayani tamu. Antara lain tim verifikasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengukuhan Kontingen PON Remaja, menerima kunjungan Wali Kota Beijing Wang Anshun, dan menerima kunjungan Duta Besar Belarus untuk Indonesia Vladimir Lopato-Zagorsky.
Terkait dengan banjir, Ahok hanya meminta Dinas Pekerjaan Umum agar mengecek kondisi pompa yang tidak berfungsi. "Kami minta Dinas PU cek semua pompa di DKI," kata Ahok.
EVAN (PDAT/Sumber Diolah Tempo)
Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Gara-gara BPJS, Asuransi Rugi
Rayakan Thanksgiving, Dubes AS Blake Blusukan
Kejutan yang Bikin Risma Plong
Bentrok TNI Vs Polri, Peluru di Dada Korban Lebur