TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim hujan, sudah tiga hari terakhir ini Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, tergenang air. Ketua RT 04 RW 05 Ahmad Rosidi mengatakan banjir tidak semata-mata disebabkan oleh datangnya hujan. "Kemarin hujan, genangan sekitar 40 sentimeter. Tapi malamnya mulai surut. Pagi ini mulai naik lagi sekitar 40 sentimeter juga, tapi kondisi seperti ini masih biasa," ujar Ahmad kepada Tempo, Selasa, 25 November 2014.
Tiga hari belakangan, menurut Ahmad, genangan datang setiap pagi sekitar pukul 07.00. Air biasanya mulai surut pada pukul 13.00. Kondisi seperti ini masih dianggap biasa oleh warga setempat. (Baca: Jakarta Banjir, Cuit #Banjir untuk Respons Cepat)
Hal yang menjadi patokan bagi warga Kapuk Muara untuk mulai waspada akan timbulnya banjir adalah saat air yang menggenangi jalan mencapai ketinggian 50 sentimeter. "Sekarang titik-titik ada genangannya kan masih di wilayah gang-gang saja. Kalau udah di jalan raya, motor sudah susah masuk dan jalan, baru hati-hati," kata pria berusia 47 tahun tersebut.(Baca: Katulampa 130 Cm, Jakarta Siaga 3 Banjir)
Menurut Ahmad, kondisi semacam ini sudah jadi hal rutin yang dihadapi warga Kapuk Muara bertahun-tahun. Karena itu, hingga saat ini warga pun belum melakukan persiapan apa pun. "Tanpa hujan, kalau air laut pasang, ya, ada genangan. Kalau musim hujan datang, di sini terang (belum hujan), tapi di Bogor hujan, ya, kita dapat kiriman. Sepertinya pagi ini juga kiriman dari sana (Bogor) soalnya saya lihat airnya kuning. Kalau kuning biasanya dari Bogor," ujar Ahmad.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Pimpinan DPR Ini Tak Mau Teken Interpelasi Jokowi
Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?
Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri
Interpelasi Jokowi, Ibas Pakai Alasan SBY
Cari Fee dari Sonangol, Surya Paloh: Sontoloyo Itu